Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten (09/08/2023) - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah UMKM yang lebih banyak dari unit usaha lain berperan sebagai penggerak roda perekonomian.Â
Menilik potensi dan demografi dari Desa Taji, terdapat kelompok wanita PKK yang aktif melakukan berbagai kegiatan. Didukung oleh potensi sumber daya alam yang melimpah, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2022/2023 terpantik untuk memberdayakan wanita guna mewujudkan UMKM ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Perwujudan suatu UMKM juga merupakan salah satu upaya mendukung poin SDGs nomor 8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, dilaksanakan suatu program pemberdayaan wanita melalui pelatihan kewirausahaan ramah lingkungan berupa ecoprint.
Pelatihan kewirausahaan ecoprint dilaksanakan bersama ibu-ibu PKK Desa Taji di aula balai desa Taji pada 9 Agustus 2023. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan pengenalan ecoprint oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP. Pengenalan diawali dari definisi ecoprint yang merupakan suatu teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari sumber daya alam berupa daun atau bunga.Â
Lalu, dikenalkan mengenai alat bahan dan prosedur pembuatan ecoprint dengan teknik pounding. Kemudian, dijelaskan juga mengenai potensi usaha yang dapat dibuka dengan memanfaatkan ecoprint dan contoh usaha ecoprint yang sudah mendunia. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan ecoprint di media totebag oleh ibu-ibu PKK Desa Taji. Kegiatan diakhiri dengan sesi penutup dan foto bersama.
Proses pelatihan pembuatan ecoprint diawali dengan penyiapan alat dan bahan berupa totebag, dedaunan atau bunga, air tawas, dan palu kayu atau ulekan. Dilanjutkan dengan perlakuan pada daun yaitu perendaman dengan air tawas selama dua jam. Proses pembuatan ecoprint pada pelatihan di Desa Taji dilakukan dengan teknik pounding.Â
Daun yang telah direndam air tawas akan disusun di dalam kain totebag sesuai dengan motif yang diinginkan, kemudian dari kain bagian atas dari totebag dipukul dengan palu kayu atau ulekan hingga keluar warna daun secara merata. Lalu, didiamkan sebentar totebag dan dipisahkan daun dan bunga yang ada di bagian dalam. Terakhir, dicelupkan kain totebag pada air tawas untuk mengunci warna dan dikeringkan.Â
Pengenalan dan pelatihan pembuatan ecoprint mendapat antusias yang tinggi dari ibu-ibu PKK Desa Taji. Hal tersebut tercermin dari motif hasil totebag yang telah dibuat, ibu-ibu PKK menyusun motif sesuai dengan kreativitas masing-masing sehingga pola yang dihasilkan beragam.Â
Hasil ecoprint yang paling bagus menurut Bu Daruni, salah satu ibu PKK Desa Taji, menggunakan daun pepaya dan daun jati. Antusiasme juga ditunjukkan dari rasa penasaran dan kemauan ibu-ibu PKK untuk membuat ulang ecoprint di rumahnya masing-masing. Harapan ke depannya, pelatihan ini dapat membantu potensi desa Taji menjadi sebuah UMKM demi menggerakkan roda perekonomian dan mendukung terwujudnya SGDs poin 8 mengenai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.