Kita semua pasti sudah pernah mendengar kata lets care and lets share. Kata itu mempunyai makna yang cukup mendalam yang intinya kita harus mengedepankan kepentingan umat daripada kepentingan individu. Lantas apa yang terjadi di kalangan masyarakat sekarang, terutama kehidupan kota-kota besar semisal jakarta dan surabaya. Mereka seakan mengabaikan kepentingan ini. Mereka lupa dengan motto diciptakan manusia yang berbunyi " manusia tidak akan bisa hidup tanpa manusia lainya". Seiring berkembangnya zaman dan kemjauan teknologi, kebiasaan ini mulai terkikis secara perlahan. Sebagai contoh zaman modern sekarang kita lebih nyaman dengan fasilitas smartphone. Kita lebih asik menggunakan aplikasi media sosial guna berinteraksi sosial ketimbang dengan berhadapan langsung antar muka. Â
Terlebih bagi kita kalangan mahasiswa yang mempunyai motto " agent of change". Misi itu seakan akan menjadi hiasan di dinding otak mereka tanpa merealisasikan dengan nyata. Mereka terlalu sibuk dengan organisasinya, berbagai macam event maupun hangout bersama pacar. Memang hal itu tidak bisa disalahkan karena itu semua kewajiban bagi setiap seorang mahasiswa guna mengisi waktu kosong selain duduk di bangku kuliah. Tapi alangkah baiknya jika kita lebih sadar dengan keberadaan sekitar kita.
Tulisan ini  berdasarkan pengalaman pribadi penulisa sewaktu ada salah satu event di bulan ramadhan.  saya tergabung dengan organisasi yang bernama "SABILILLAH ENTREPRENEURSHIP INSTITUTE". Yang mana organisasi ini lebih bersifat mengajak kalangan muda terutama mahasiswa untuk saling berbagi dengan masyarakat. Memang jika diluhat realitanya sangat sedikit mahasiswa yang peduli akan keadaan sekitar.Â
Awalnya event ini bermula dengan diadakan bazaar ramadhan di salah satu tempat di kota Malang. Yang hasilnya akan dibagi dengan pengurus masjid dan beberapa diantaranya disumbangkan ke panti asuhan. Tepat pada tanggal  15 juni menandakan acara bazaar ini selesai. Lalu kami semua yang tergabung dengan volunter sabilillah rapat guna menetukan panti asuhan mana  yang berhak mendapatkanya. Akhirnya sejam berselang kami memutuskan untuk memberikan sebagian hasil bazaar ke panti asuhan salamn yang beralamat di daerah Ponpes Gasek, kecamatan sukun, Kota Malang. Singkat cerita pemilik panti sangat memberikan apresiasi dan mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada kami. Beliau berpesan " Jagalah semangat ini, karena berbagi kebahagiaan  adalah suatu perbuatan yang terpuji, mengingat kehidupan hingar bingar anak muda zaman sekarang"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H