Mohon tunggu...
fakhrihisyam
fakhrihisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Fakhri Muhammad Al Hisyam atau akrab dikenal dengan nama Fakhri, saya saat ini sedang mengampu pendidikan S1 Teknik Telekomunikasi di Telkom University. Saya memiliki beberapa hobi seperti mendengarkan musik, bermain game, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Generasi Peduli Lingkungan Melalui "Daur Ulang Ceria"

2 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   18:20 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi kegiatan "Daur Ulang Ceria"

Pendahuluan
Bayangkan sebuah dunia di mana setiap botol plastik bekas tidak hanya menjadi limbah, tetapi juga berubah menjadi karya seni yang bermanfaat. Inilah mimpi besar yang coba diwujudkan oleh mahasiswa Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom melalui program edukasi kreatif bertajuk "Daur Ulang Ceria." Tidak hanya mengajarkan teknik daur ulang, kegiatan ini juga menjadi langkah nyata untuk membentuk generasi yang peduli lingkungan sejak usia dini.

Misi Mulia di Balik Sampah Plastik
Tahukah Anda bahwa Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia? Permasalahan ini semakin kompleks karena kurangnya edukasi mengenai pengelolaan sampah. Berangkat dari fakta ini, "Daur Ulang Ceria" hadir dengan misi mulia: meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anak-anak panti asuhan Yayasan Samiyah Amal Insani, Bandung, dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

Proses Pelaksanaan yang Menginspirasi
Kegiatan ini berlangsung pada 8 Desember 2024 dan melibatkan 35 anak panti asuhan dengan rentang usia 6-18 tahun. Acara diawali dengan sesi edukasi mengenai konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Tidak hanya sekadar teori, anak-anak langsung diajak mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Dengan bimbingan mahasiswa, mereka mengubah botol plastik bekas menjadi celengan kreatif.

Salah satu momen yang menarik adalah sesi tanya jawab interaktif setelah materi edukasi. Anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar diberikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Hal ini membuat suasana semakin semarak dan mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi. Ketika masuk ke sesi praktik, semangat mereka semakin terlihat. Anak-anak bekerja sama dalam kelompok, saling membantu, dan dengan antusias mencoba berbagai cara untuk membuat kerajinan dari botol plastik bekas. Kesungguhan mereka menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan pengalaman berharga.

Hasil yang Menggugah Semangat

Di akhir acara, karya-karya kreatif yang telah dibuat digunakan langsung oleh anak-anak dalam kelompok mereka. Misalnya, celengan yang mereka buat menjadi tempat untuk menabung bersama atau menyimpan uang saku secara pribadi. Hal ini tidak hanya menumbuhkan rasa memiliki terhadap hasil karya mereka, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan sampah yang kreatif.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, alat-alat yang digunakan selama kegiatan, seperti gunting, lem, dan cat, diberikan kepada anak-anak panti asuhan. Dengan demikian, mereka dapat terus berkreasi di kemudian hari. Harapannya, kegiatan ini menjadi awal dari kebiasaan positif yang berkelanjutan, di mana anak-anak dapat terus menciptakan karya dari barang-barang bekas dengan penuh semangat dan kreativitas.

Mari Lakukan Hal Serupa!
Kegiatan ini membuktikan bahwa siapa pun bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan. Anda pun bisa memulainya! Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan di rumah:

  1. Pisahkan Sampah: Mulailah memisahkan sampah organik dan non-organik.

  2. Kreasikan Daur Ulang: Gunakan barang bekas seperti botol plastik untuk membuat pot tanaman, celengan, atau dekorasi rumah.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun