Mohon tunggu...
Beauty

Fashion sebagai Bentuk Ekspresi Diri

8 November 2018   09:30 Diperbarui: 8 November 2018   09:31 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Peradaban manusia telah mengalami kemajuan begitu pesat. Selama kemajuan itu, berkembang pula globalisasi dan modernisasi. Pada dasarnya semua bangsa dan masyarakat di dunia senantiasa terlibat dalam proses globalisai dan modernisasi, meskipun kecepatan dan arah perubahannya berbeda-beda. 

Proses globlisasi dan modernisasi ini sangat luas, hampir tidak dapat dibatasi ruang lingkupnya, mulai dari aspek sosial, ekononomi, budaya, politik, busana dan sebagainya.

Salah satu dampak  yang dirasakan dalam keseharian adalah dalam dunia busana atau fashion. Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer atau praktik, khususnya dalam pakaian. Berbagai mode fashion telah begitu berkembang dikalangan semua orang. Sedangkan busana yang awalnya merupakan kebutuhan biologis dan kebutuhan kebudayaan, namun sekarang sudah berkembang menjadi kebutuhan gaya hidup (lifestyle). Busana tidak hanya menjadi alat untuk melindungi tubuh dari pengaruh sekitarnya, tetapi merupakan sarana untuk mengekspresikan diri bagi pemakainya.

Di abad "gaya hidup" dewasa ini, penampilan adalah segalanya. Lihat saja disekeliling kita, banyak banget kan yang sangat tampil bergaya? Tampilan luar dengan referensi fashion memang jadi hal yang diutamakan untuk berinteraksi sosial. hal-hal permukaan akan menjadi lebih penting daripada substansi. Gaya dan desain lebih utama dari fungsi. Gaya menggantikan substansi dan kulit menggantikan isi.

Namun, tentu saja tidak hanya itu, ada alasan lain yang membuat orang-orang bergaya dengan selera fashionnya sendiri. Fashion dan pakaian dalam ilmu komunikasi termasuk ke dalam bentuk komunikasi non-verbal, yakni komunikasi dalam bentuk penggunaan objek seperti pakain, simbol-simbol, isyarat dan sebagainya. Atau dengan kata lain, komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata lisan atau tertulis. Misalnya seseorang yang memakai baju koko dan peci, dinilai sebagai orang yang religius.

Selain sebagai alat pengeskpresian diri, fashion juga sering digunakan  untuk menunjukan nilai atau status sosial. kita sering melihat status orang lain berawal dari apa yang tampak, salah satunya adalah pakaian. Melihat orang yang berpakaian rapi dengan jas, dasi, serta membawa koper, tentu orang menilai dia adalah orang kaya. Semua bisa dibentuk oleh image fashion yang dipakai.

Pakaian merupakan objek yang memang dianggap bisa menyampaikan sesuatu sebgaimana yang dikemukakan oleh Barthes "the language of fashion", bahwa setiap fashion pasti mengandung pesan tertentu yang kemudian ingin disampaikan oleh pemakainya.

Kemudian, fashion sebagai ekspresi diri dan komunikasi dari pemkainya memberikan implikasi bagi penggunaannya, seperti menkomuniasikan nilai, status, kepribadian, identitas, dan bahkan perasaan. Karena fashion seringkali digunakan untuk menunjukan identitas personal dari individu yang bersangkutan, hanya dengan mengenakan pakaian jenis tertentu maka, orang lain akan bisa menilai kepribadian dan citra diri.

Dalam sistem semiotik menurut Barthes, tidak hanya kata-kata dan image tetapi objek itu sendiri bisa berfungsi sebagai signifer dalam produksi makna. Pakaian misalnya bukan sekedar cover of the body tetapi juga mempunyai makna dan membawa sebuah pesan. Misalnya memakai jeans sebagai casual dress, dasi panjang menandakan formalitas. tanda-tanda ini memungkinkan busana membawa makna dan fungsi selayaknya bahasa "the language of fashion".

Fashion merupakan objek yang sarat dengn citra dan gaya hidup. Orang memiliki selembar baju bukan semata-semata karena nilai guna (use value). Akan tetapi lebih karena adanya nilai dan citra tertentu yang ingin dicapai dengan memakai busana tersebut. Misalnya mengeskpresikan aku ini: cantik, modis, trendi, anggun, elegan, dan sebagainya. Dalam masyarakat consumer seperti saat ini, fashion menjadi ciri, identitas, dan kepribadian dari pemakainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun