Mohon tunggu...
Fakhri Fakhruddin Aryawan
Fakhri Fakhruddin Aryawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Students of Education study program 5th semester economics interested in Ministry of Finance internship program especially contributing as a Section Performance Evaluation of FMD field. I have sufficient experience and knowledge in the field of data processing and analysis, preparation of reports, and preparation of materials Exposure. I understand Microsoft Office and good writing. Highly motivated and creative individuals, have the ability to multitask, willingness to continuously develop self-skills and work professionally.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegunaan Pajak yang Kuat Diyakini Menjadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

27 Desember 2023   20:35 Diperbarui: 27 Desember 2023   20:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pajak natura atau pajak kenikmatan atas fasilitas kantor yang diberikan kepada karyawan. Dok. Freepik

Pajak adalah sumber penerimaan terbesar di hampir semua negara di dunia. Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Fungsi pajak yakni guna membiayai pengeluaran-pengeluaran. Manfaat pajak digunakan untuk melakukan pembangunan hingga membayar gaji pegawai negeri. Pembayaran pajak adalah perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Pertumbuhan pajak yang tinggi dianggap berfungsi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan dan terjaga di atas 5%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5% pada 2024 di tengah dinamika perekonomian global yang tertekan akibat geopolitik hingga krisis energi.

 Untuk mengejar angka pertumbuhan itu, Sri Mulyani menyebut pemerintah akan mendorong permintaan domestik. Kelompok ekonomi yang disasar yakni dengan menjaga konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah. Kelompok ekonomi yang konsumsinya sangat dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikan harga pangan. 

"Untuk Indonesia, policy kita apa (dalam mengejar pertumbuhan ekonomi)? Domestic demand kita harus terjaga. Makanya kalau bapak Presiden (menyampaikan) addressing isu pangan, itu menjadi sangat penting," katanya

Menurutnya, untuk menjaga kemampuan belanja kelompok menengah, pemerintah juga meluncurkan insentif PPN untuk pembelian rumah. "Dari sisi supply side-nya itu properti dan konstruksi memiliki multiplier yang banyak. Dari sisi kelompok menengah (demand side), kami melihat masih memiliki daya beli, mereka [melalui insentif perekonomian seperti bebas PPN] mulai dipacu untuk bisa tumbuh," jelasnya. 

Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan bahwa pertumbuhan pajak yang tinggi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Namun demikian, dia memandang perpajakan menjadi critical point bagi Indonesia. Pasalnya pertumbuhan ekonomi menjadi basis pajak sehingga memiliki korelasi negatif.

"Pertumbuhan dari penerimaan pajak kita tahun ini masih 7%, so its quite remarkable despite baseline-nya. Naiknya sangat tinggi. Ini akan menimbulkan tax ratio-nya membaik dan kemudian kita fokus belanja akan menjadi lebih baik, meskipun ini adalah tahun terakhir dari Presiden Jokowi. Critical point-nya adalah quality spending dan speed of spending," katanya.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sustainable juga harus dipacu dengan produktivitas melalui perbaikan infrastruktur dan kualitas SDM Indonesia. APBN pun, imbuhnya, harus dijaga kesehatannya untuk menahan berbagai guncangan yang akan muncul pada tahun depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun