Mohon tunggu...
Fakhri Fairuzi
Fakhri Fairuzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Penikmat Sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Kisah Nabi Yusuf Disebut sebagai Kisah Terbaik dalam Al-Qur'an?

24 Juli 2023   08:49 Diperbarui: 24 Juli 2023   09:01 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar dan paling agung yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yang berlaku sepanjang masa, dimana kisah-kisah mengisi sepertiga bagiannya. Seorang muslim harus bisa mengetahui semua nilai-nilai agung yang terkandung dalam kisah-kisah yang diceritakan agar kehidupan di masa mendatang tidak berakibat sama dengan sebelumnya.

Di antara kisah-kisah yang diceritakan Al-Qur'an, kisah Nabi Yusuf AS disebut sebagai kisah terbaik, sebagaimana firman Allah, "Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui." (QS. Yusuf: 3)

Dari sekian banyak kisah, pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa Allah menyebut kisah Nabi Yusuf sebagai kisah terbaik? Apa yang membuat kisah Nabi Yusuf seperti berbeda dari yang lain? Menurut para ulama, keistimewaan ini di antaranya disebabkan karena lima hal:

Pertama, kisah Nabi Yusuf dituturkan dalam satu surah tersendiri secara kronologis, yaitu Surah Yusuf. Berbeda dengan kisah para nabi lainnya, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan selainnya, yang kisahnya tersebar di beberapa surah dalam Al-Qur'an.

Kedua, di dalam Al-Qur'an, tidak ada satu kisah pun yang mengandung banyak pelajaran, nasihat, dan hikmah seperti yang terkandung dalam kisah ini. Kisah Nabi Yusuf mengandung pelajaran bagaimana seorang pemuda bisa dapat menghadapi segala cobaan dengan tegar dan tanpa rasa takut, bahkan ketika nyawanya dipertaruhkan.

Ketiga, balasan baik yang diberikan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya, kesabarannya terhadap mereka yang telah menyakitinya, sikap pemaafnya terhadap saudara-saudaranya setelah beliau bertemu kembali dengan mereka, dan menceritakan kesalahan yang telah mereka perbuat, serta kemuliaan hati beliau terhadap mereka.

Keempat, kisah ini menyebutkan berbagai golongan seperti para nabi, orang-orang shaleh, malaikat, setan, jin, manusia, hewan ternak, burung, kisah raja dan kaum budak, pedagang, ulama, orang bodoh, kaum pria, dan kaum wanita. Selain itu, kisah ini juga menyebutkan tentang tauhid, fiqih, sirah, tafsir mimpi, kebijakan mengatur rakyat, hubungan antar sesama manusia, kebersamaan dengan orang yang dicintai, dan lain-lain.

Kelima, siapa pun yang disebutkan dalam kisah ini berakhir bahagia, seperti Nabi Yusuf, ayahnya, saudara-saudaranya, dan istri Al-Aziz. Ada yang menyatakan bahwa raja juga berakhir bahagia, karena beriman kepada dakwah Nabi Yusuf. Begitu juga petugas pemberi minum raja yang menanyakan tafsir mimpi, dan seorang saksi terkait kata-kata Nabi Yusuf.

Itulah lima hal yang membuat kisah Nabi Yusuf AS dalam Al-Qur'an mendapat keistimewaan tersendiri dibanding kisah lainnya. Maka hendaknya kita sebagai seorang muslim dapat memetik hikmah dan pelajaran yang banyak dari kisah-kisah yang dituturkan Al-Qur'an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun