Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar dan paling agung yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yang berlaku sepanjang masa, dimana kisah-kisah mengisi sepertiga bagiannya. Seorang muslim harus bisa mengetahui semua nilai-nilai agung yang terkandung dalam kisah-kisah yang diceritakan agar kehidupan di masa mendatang tidak berakibat sama dengan sebelumnya.
Di antara kisah-kisah yang diceritakan Al-Qur'an, kisah Nabi Yusuf AS disebut sebagai kisah terbaik, sebagaimana firman Allah, "Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui." (QS. Yusuf: 3)
Dari sekian banyak kisah, pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa Allah menyebut kisah Nabi Yusuf sebagai kisah terbaik? Apa yang membuat kisah Nabi Yusuf seperti berbeda dari yang lain? Menurut para ulama, keistimewaan ini di antaranya disebabkan karena lima hal:
Pertama, kisah Nabi Yusuf dituturkan dalam satu surah tersendiri secara kronologis, yaitu Surah Yusuf. Berbeda dengan kisah para nabi lainnya, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan selainnya, yang kisahnya tersebar di beberapa surah dalam Al-Qur'an.
Kedua, di dalam Al-Qur'an, tidak ada satu kisah pun yang mengandung banyak pelajaran, nasihat, dan hikmah seperti yang terkandung dalam kisah ini. Kisah Nabi Yusuf mengandung pelajaran bagaimana seorang pemuda bisa dapat menghadapi segala cobaan dengan tegar dan tanpa rasa takut, bahkan ketika nyawanya dipertaruhkan.
Ketiga, balasan baik yang diberikan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya, kesabarannya terhadap mereka yang telah menyakitinya, sikap pemaafnya terhadap saudara-saudaranya setelah beliau bertemu kembali dengan mereka, dan menceritakan kesalahan yang telah mereka perbuat, serta kemuliaan hati beliau terhadap mereka.
Keempat, kisah ini menyebutkan berbagai golongan seperti para nabi, orang-orang shaleh, malaikat, setan, jin, manusia, hewan ternak, burung, kisah raja dan kaum budak, pedagang, ulama, orang bodoh, kaum pria, dan kaum wanita. Selain itu, kisah ini juga menyebutkan tentang tauhid, fiqih, sirah, tafsir mimpi, kebijakan mengatur rakyat, hubungan antar sesama manusia, kebersamaan dengan orang yang dicintai, dan lain-lain.
Kelima, siapa pun yang disebutkan dalam kisah ini berakhir bahagia, seperti Nabi Yusuf, ayahnya, saudara-saudaranya, dan istri Al-Aziz. Ada yang menyatakan bahwa raja juga berakhir bahagia, karena beriman kepada dakwah Nabi Yusuf. Begitu juga petugas pemberi minum raja yang menanyakan tafsir mimpi, dan seorang saksi terkait kata-kata Nabi Yusuf.
Itulah lima hal yang membuat kisah Nabi Yusuf AS dalam Al-Qur'an mendapat keistimewaan tersendiri dibanding kisah lainnya. Maka hendaknya kita sebagai seorang muslim dapat memetik hikmah dan pelajaran yang banyak dari kisah-kisah yang dituturkan Al-Qur'an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H