Mohon tunggu...
Fakhri Fairuzi
Fakhri Fairuzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Penikmat Sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dua Fungsi Sejarah dalam Al-Qur'an

1 Juli 2023   17:51 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:43 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wallpaperaccess.com

Mukjizat terbesar dan paling agung yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan berlaku sepanjang masa adalah Al-Qur'an sebagai pedoman umat manusia dalam menjalani kehidupan dan menghapus kejahiliyahan yang tersebar di seluruh dunia. Dan di antara isi Al-Qur'an adalah sejarah. Kisah tentang para nabi dan rasul serta umat-umat terdahulu, baik yang taat maupun yang durhaka, mendapat porsi cukup besar dalam Al-Qur'an dimana ia mengisi sepertiga bagian Al-Qur'an.

Di zaman kita ini, banyak orang yang beranggapan bahwa sejarah adalah sesuatu yang usang agar kita move on dari sekedar membahas masa lalu. Padahal Al-Qur'an sendiri sebagai kitab suci yang dimiliki umat Islam banyak berkisah tentang sejarah. Maka jika Al-Qur'an turun sebagai petunjuk dan di dalamnya banyak memuat kisah sejarah, maka artinya Allah hendak menjadikan sejarah sebagai cara kita dalam mendapatkan petunjuk itu. Oleh karena itu, berikut kami telah merangkum seputar dua fungsi sejarah dalam Al-Qur'an.

Pertama: Sebagai Pelajaran

Hal pertama dan yang paling utama sebagai fungsi sejarah adalah agar menjadi pelajaran, sebagaimana firman Allah, "Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yusuf: 111)

Prof. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab At-Tafsir Al-Munir menjelaskan bahwa sejarah menjadi pelajaran, nasehat, dan pengingat bagi orang yang mempunyai akal dan pemikiran yang sehat. Adapun mereka yang mengabaikan akalnya tidak dapat mempelajari setiap peristiwa dan tidak dapat mengambil manfaat dari pelajaran sejarah, maka nasehat tidak berguna bagi mereka.

Dari sejarah kita dapat mengambil berbagai pelajaran di antara tentang sebab-sebab bagaimana orang di masa lampau bisa berjaya dan bagaimana pula mereka bisa jatuh, sehingga dengan mempelajarinya kita dapat mengulang kejayaan mereka dan menghindari sebab kejatuhannya. Selain itu, sejarah juga dapat menjadikan kita lebih peka dalam memahami fenomena sosial yang terjadi saat ini.

Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dalam sejarah dan terlalu panjang jika kita paparkan di sini. Semua orang sejatinya dapat mengambil pelajaran dari sejarah, namun dengan modal akal dan pemikiran yang tajam. Karena jika tidak, sejarah hanya akan menjadi kenangan masa lalu yang tidak memberi pengaruh apa-apa. Sebagaimana juga dalam firman Allah, “Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al-A’raf: 176)

Hendaknya inilah yang menjadi renungan kita semua.

Kedua: Meneguhkan Hati

Hal ini seperti yang Allah firmankan, "Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman." (QS. Hud: 120)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun