Kesehatan Mental saat ini telah menjadi isu yang cukup menjadi perhatian di Indonesia, khususnya para remaja dan dewasa awal. Namun, banyak yang salah mengartikan mengenai penggunaan istilah Psikologi dalam membahas kesehatan mental atau yang disebut Psychobabble. Penggunaan istilah psikologis yang tidak tepat ini biasanya terdapat dalam berbagai konteks. Misalnya, media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari, khususnya digunakan oleh remaja untuk mendiagnosis dirinya secara sembarangan dan bukan dari professional.
Psychobabble adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kosakata atau terminologis psikologi yang terdengar ilmiah namun sebenarnya samar, rumit dan tidak terdefinisi dengan baik tentang arti dan implikasinya. Penggunaan psychobabble biasanya digunakan dengan ungkapan yang cenderung terlalu samar, umum atau ambigu sehingga sulit dipahami. Kosakata tersebut sering digunakan secara salah atau tidak tepat dalam penjelasan makna yang sebenarnya.
Contoh penggunaan psychobabble dalam kehidupan sehari-hari seperti,”saya mengidap axienty karena susah tidur”. Pernyataan tersebut salah apabila dia mendiagnosis dirinya sendiri dan tanpa diagnosis dari professional. Penggunaan istilah psikologis yang dangkal atau berlebihan tanpa landasan ilmiah yang cukup dapat menyebabkan kelalaian dalam pengobatan atau pemahaman masalah kesehatan mental.
Penggunaan psychobabble tentunya dapat memunculkan masalah karena dapat menimbulkan kebingungan. Psychobabble mengaburkan pesan yang disampaikan dan tidak terdefinisi dengan jelas. Psychobabble juga dapat memperburuk stereotip bidang psikologi dan psikoterapi karena merasa ilmu psikologi tidak memiliki substansi dan tidak sesuai ilmu sains. Selain itu, Psychobabble juga dapat menyebabkan pemahaman yang salah mengenai ilmu atau istilah-istilah dalam psikologi karena cara penggunaannya yang salah.
Oleh karena itu, Psychobabble perlu dihindari agar tidak timbul masalah-masalah baru mengenai istilah atau frasa dalam psikologi. Istilah dalam psikologi harus digunakan dengan sesuai konteks dan relevan dalam bidangnya agar pengetahuan dan penerapan ilmu psikologi dapat dilakukan dengan efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI