Bahkan dua orang Gubernur Jenderal Hindia-Belanda dipaksa untuk mencurahkan perhatian, energi dan biaya, khusus untuk program penanganan penyakit tersebut.
Akan tetapi, kekhawatiran dan peringatan wabah tersebut tersebut ternyata tidak begitu diperhatikan oleh Pemerintah Batavia, kecuali hanya dengan melakukan tindakan pencegahan yaitu memperketat pengawasan terhadap kapalkapal yang datang dari Hongkong, khususnya setelah transit di Singapura.
Hasilnya, Tiga bulan kemudian pada bulan Juli 1918, beberapa pasien influenza mulai dilaporkan di sejumlah rumah sakit di Hindia Belanda.
Jumlah ini semakin meningkat pada bulan Agustus dan September, meskipun rasio perbandingan dengan jumlah penduduk atau dibandingkan dengan jumlah korban wabahwabah lokal yang terjadi sebelumnya masih dianggap rendah.
Persoalannya menjadi semakin parah ketika penguasa daerah di beberapa tempat mulai melaporkan adanya kenaikan jumlah pasien influenza dalam jumlah yang sangat mengejutkan.
Selama bulan Desember 1918, influenza menyerang dengan sangat parah dan menyebabkan korban jatuh dalam jumlah cukup besar apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk daerah itu.
Hal yang menarik untuk dicermati adalah bahwa lokasi tempat pertama pasien influenza ditemukan di titik-titik pertemuan antarmanusia dan di jalur-jalur transportasi utama. Misalnya di Magelang, Titik pertemuan ini adalah tempat di mana transaksi berlangsung dengan warga dari luar Magelang, salah satunya ialah pasar.
Pasar dan jalur transportasi menjadi sarana masuk dan menularnya penyakit influenza dari daerah lain, yang dalam hal ini disinyalir masuk dari daerah Yogyakarta.
Dasar pertimbangan yang digunakan adalah bahwa sebagian besar pedagang khususnya orangorang pribumi yang datang ke Magelang berasal dari Yogyakarta.
Tindakan pengobatan segera dilakukan baik oleh pemerintah daerah, lembaga swasta maupun oleh penduduk sendiri.
Pemerintah segera memerintahkan instansi terkait, yaitu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke Gezondheid Dienst) untuk mengadakan penelitian laboratorium bagi penemuan obat yang mampu memberantas penyakit influenza dan mencari cara menyembuhkan pasiennya. mengambil langkahlangkah aktif untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit influenza.