Kenalilah dirimu_Socrates_
Sebuah buku yang menantang para professional untuk merenungkan sisi kemanusiaan dalam profesi mereka_sinopsis_
Pembuka Kata
Telaahan filosofis menelanjangi anggapan benar yang diterima begitu saja tanpa ke kritisan dan berpikir mendalam. Lain kali ia membuat gelisah dan mengerutkan dahi. Tak banyak yang tahu bahwa telaahan filosofis bertujuan supaya seseorang meninggalkan zona nyaman selama ini yang mengerangkeng diri sehingga menata hidup kembali dengan lebih bijak.
Nah, bagaimana jika filsafat melakukan telaahan filosofis terhadap profesi yang dijalani? Dan apakah itu mungkin? Bukankah selama ini filsafat terlalu sibuk mengurusi yang abstrak dan teoritis?
Sebelum menjadi bidang akademis yang bisa sangat abstrak, filsafat merupakan sebuah dialog dengan kehidupan keseharian yang riil. Sokrates lah yang menurunkan kajian filsafat yang membahas tentang asal usul alam semesta (kosmologi) menjadi membahas tentang manusia dan etika (antroposentris). Â
Dialektika dialog yang kita kenal dan sering dilakukan merupakan sumbangsih dari Socrates yang dulu disebut dengan istilah maieutika tekne (seni melahirkan pikiran yang kritis seperti bidan yang bersalin menolong kelahiran seorang bayi).
Ketika telaahan filosofis berkaitan dengan profesi maka ia menyapa para profesional untuk mendiskusikan profesi mereka. Diskusi kritis dan mendalam bahwa kita saling menolong sebagai sesama manusia lewat profesi yang dijalani. Profesi bukan semata alat mata pencarian, juga bukan kendaraan bagi ambisi-ambisi dan kesombongan manusia.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari 10 orang penulis yaitu Agustinus Setyo Wibowo berjudul Platon dan Komitmen Profesi, Epikuros untuk Para Konsultan Diet ditulis oleh B. Herry-Priyono, Franz Magnis Suseno berjudul Hegel tentang Pembantu Rumah Tangga, S.P. Lili Tjahjadi berjudul Feurbach dan Marx untuk Para Agamawan, F. Budi Hardiman berjudul Simmel tentang Perancang Busana dan Pialang Saham, J. Sudarminta berjudul Marcuse versus Perusahaan Iklan, Thomas Hidya Tjaya berjudul Merleu-Ponty untuk Para Perawat Tubuh, Bauman untuk Turis, Peziarah dan Pengembara oleh A. Sudiarja, Tulisan J. Sudarminta tentang Rorty untuk Para Sastrawan, F. Budi Hardiman berjudul Heidegger dan Para Pensiunan. Kesepuluh penulis ini adalah dosen di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta.
Ada dua tujuan mengapa buku ini berjudul "Filsafat untuk Para Profesional" yaitu merenungkan secara mendalam hakikat dari profesi tertentu sekalian menyapa para profesi apa pun. Para penulis juga berharap agar filsafat dapat melampaui tembok-tembok kampus dan memberi manfaat bagi orang banyak.