Kreatifitas manusia menciptakan alat komunikasi baru yang disebut handphone pintar (smartphone) yang ringan, bisa dibawa kemana-mana dan bisa video call.
Pertama. Kosong dari beban. Lakukan apa saja yang memunculkan kreatifitas positif tak perlu memikirkan pendapat orang lain dan tak juga perlu terbebani oleh apa dan siapapun.
Kedua. Keterbatasan. Beberapa orang justru muncul kreatifitasnya dari keterbatasan karena akal dan hati mulai liar berpikir.
Ketiga. Tidak berorientasi hasil. Kreatifitas mensyaratkan adanya tahapan-tahapan yang dilalui dan kita menyebutnya proses usaha. Kreatifitas tak selalu mengejar hasil sebagai buah ketika proses penuh keganjilan. Usaha yang berproses baik dan benar tak khianati hasil.
Keempat. Jelas tujuan dan manfaat. Kreatifitas yang dilakukan ada tujuannya dan bermanfaat bagi orang lain. Ia penuh perhitungan dengan bertanya, apa tujuan melakukan ini dan bermanfaatkah?
Kelima. Bahan bakar atau modal. Setiap orang memiliki "modal" atau "bahan bakar" di dalam dirinya untuk berkreatifitas dan ia tak selalu berbentuk uang. Ketika kreatifitas --kelebihan diri-- tidak dimunculkan dengan berbagi kepada orang lain dan di biarkan mengendap lama di dalam diri maka seseorang itu menjadi "mayat" hidup yang berjalan.
Ia "ada" sebagai manusia tapi "adanya" tak beri kebaikan bagi manusia lainnya.
JR
Padang
29.6.2019