Kenangan adalah anak waktu
yang bermain di air dengan riang,
pada sore hari dengan teman-teman.
tertawa, bercanda ria, saling memercikan air,
senja memerah, waktu bermain habis.
pulang masih dengan tertawa, bercanda ria,
berdentum jam di jantung ingatan. hilangkah ia?
waktu adalah anak kenangan.
Tulisan sederhana dan emosional ini saya buat sebagai pengingat dan pengalaman. Sederhana, karena apa yang ditulis adalah kesan kenangan yang saya alami ketika bersekolah di Pondok Pesantren Thawalib Putra dari tahun 1994 sampai 2001.
Emosional, kata inilah yang dialami oleh orang yang pernah bersekolah di Thawalib. Emosional adalah suatu ikatan kejiwaan yang senasib sepenanggungan karena mengalami hal yang sama. Sandal yang pernah di curi ketika shalat berjamaah di Masjid Mujahidin Thawalib, singlet --kaos dalam-- yang sering hilang walaupun sudah dituliskan nama.
Dihukum dengan hanger dan rotan yang membuat pedih telapak tangan dan tapak kaki. Menonton bioskop di pasar Padang Panjang secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh Harisul Ma'ahad --sekuriti Thawalib yang berasal dari kakak kelas--. Merokok secara diam-diam di loteng kamar ketika istirahat sekolah, berutang di kedai Kak Nali dan dibayar ketika wesel tiba dengan pergi ke tempat Pak Jarod Kalimandara.