Di sore, rencana semula bertemu dengan beliau di kampus IAIN (baca: UIN) Imam Bonjol Padang di Lubuk Lintah karena Puslit IAIN Imam Bonjol Padang menggelar diskusi terbatas bertemakan "Dialektika Agama, Negara dan Budaya" Â sayangnya kemudian diundur acaranya.
Maka saya diajak bertemu ke rumah. Setelah Tanya sana-sini dan beliau menunggu di gang ke arah rumahnya maka bertemulah kami. Kami bercerita tentang segala hal, tentang sastra, isu-isu politik kekinian, bagaimana cara merawat kecendikiaan, perkembangan Magistra dan beragam kisah lainnya. Pertemuan dimulai jam 4 dan berakhir jam 10 malam.
Ketika akan pulang diberikanlah saya oleh bang Wimo-panggilan akrab Zelfeni Wimra-sebuah buku kumpulan puisinya berjudul "Air Tulang Ibu." Buku itu dedikasikan untuk almarhumah Amak beliau yang meninggal pada tanggal 4 bulan Agustus 2010 di sebuah rumah sakit di Kota Dumai, Pekanbaru, Riau. Â
Setelah buku diberikan dan ketika akan pulang, saya berkatalah kepada bang Wimo bahwa ada hutang tulis buku puisi "Air Tulang Ibu" maka dibuatlah judulnya "Ekspresi Spiritualitas Ibu dalam Air Tulang Ibu". Itulah urutan waktu kejadiannya sehingga muncul tulisan ini.
Sekilas tentang Wimo
Zelfeni Wimra sastrawan Sumatera Barat dan Indonesia Lahir di Sungai Naniang, Payakumbuh, 26 Oktober 1979. Sejak kuliah tekun tulis menulis kreatif dan seni pertunjukan di Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Imam Bonjol. Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2) diselesaikan di IAIN Imam Bonjol Padang.Â
Pernah bergiat di komunitas Majelis Sinergi Islam dan Tradisi (Magistra Indonesia) di Padang. Sekarang berkuliah Strata 3 (S 3) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Puisi dan cerpennya dimuat di koran-koran daerah dan nasional. Seperti di Padang Ekspress, Haluan, Kompas, Jawa Pos. Â Â
Pernah diundang mengikuti Pelatihan Penulisan Naskah Drama Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) tahun 2010. Peserta dari lima belas sastrawan Indonesia yang diundang ke Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) di Ubud, Bali, 2010. Cerpennya Air Tanah Abang memperoleh Juara 1 Lomba Menulis Cerpen pada Jakarta International Literary Festival, (JilFest) 2011.
Di antara karyanya, buku cerpen Pengantin Subuh diterbitkan Lingkar Pena Publishing dan meraih nominasi delapan besar Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2009. Buku cerpennya berjudul Yang Menunggu dengan Payung diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 2013. Â
Minangkabau, Akar Kepenulisan WimoÂ