Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Negara Parpol

17 Februari 2019   23:02 Diperbarui: 18 Februari 2019   00:19 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kasus-kasus yang menimpa beberapa kader parpol terkait dengan praktik kolusi, korupsi dan nepotisme, kebijakan beberapa kepala daerah yang berasal dari partai dan belum lagi tentang rendahnya moralitas mereka maka semakin mempercepat tergerusnya kepercayaan politik yang disematkan oleh rakyat selama ini kepada partai politik.

Dalam artian, kinerja partai politik berada pada titik terendah. Belum lagi menyorot fungsi partai politik seperti pembelajaran politik pada konstituennya juga tidak terjalankan. Aspek-aspek ini (kinerja, fungsi partai politik dan moralitas politisi) cukup dijadikan acuan untuk bagaimana melihat pergerakan-pergerakan politik pada tataran praktis di Indonesia

Partai Politik sebagai Kendaraan Politik

Di pentas politik Indonesia bagi seorang politisi yang ingin mencapai keinginan-keinginan politiknya mestilah memiliki kendaraan yang bernama partai politik. Untuk menampung hal tersebut maka partai politik memiliki mekanisme tersendiri yang nantinya bersinergi dengan aspirasi rakyat sebutlah ini dengan kontrak politisi dengan rakyat via partai politik. Walaupun dalam beberapa pemilihan kepala daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota ada calon perseorangan/independen namun ini tidak dapat mengalahkan pentingnya peran partai politik.

Partai politik yang ada di Indonesia untuk dijadikan kendaraan oleh politisi untuk momen pilkadal (pemilihan kepala daerah langsung) dan anggota legislatif berbiaya mahal, dapat menghabiskan uang ratusan juta bahkan sampai milyaran rupiah. Harus diakui biaya politk Indonesia mahal. Kemahalan biaya inilah yang kemudian oleh beberapa orang yang terpilih menjadi anggota dewan atau menjabat kepala pemerintahan daerah harus kembali ke kantong mereka sehingga dilakukanlah berbagai cara yang curang untuk menghidupi partai politiknya.

Sebagai kendaraan politik seharusnya partai politik melahirkan politisi yang mumpuni intelektual, kinerjanya terukur, berpihak pada arus rakyat karena mereka dipilih oleh rakyat istilahnya politisi dan partai politik bekerja untuk tercapainya kesejahteraan rakyat maka dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 

Ah... andai saja partai politik menjalankan fungsinya secara benar dan serius sehingga terwujud rakyat yang sejahtera. Jika masih tetap sama seperti yang sudah-sudah dilakukan oleh partai politik dan politisi maka wajar bernama "Negara Parpol" dan kita mengalami kekecewaan lagi untuk lima tahun berikutnya.

Curup.

17.02.2019

Taman Bacaan

Miriam Budiarjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun