Mohon tunggu...
Muhammad Fajrul Falah
Muhammad Fajrul Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Waliosongo Semarang

Hai, saya Fajrul, saya mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi di UIN Walisongo semarang. Sekarang sedang menempuh semester 7. Saya punya ketertarikan dibidang jurnalistik dengan dibarengi dengan kemampuan komunikasi dan informatika yang baik, terus ikuti redaksi saya. Semoga menjadi wadah informasi yang bisa bermanfaat bagi pembaca dan para penulis sejawat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Innerchild Sulit Dilupakan, Namun Nisa Disembuhkan Bersama Sosialisasi Masyarakat Kelurahan Banjardowo dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko-19

10 Oktober 2022   10:33 Diperbarui: 10 Oktober 2022   10:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi INNERCHILD oleh dr. Putri bersama warga Kelurahan Banjardowo dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 19/dokpri

Semarang (5/10/2022) (Kompasiana.com), Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 19 mendapat kesempatan diundang pada kegiatan Kelurahan Banjardowo dengan acara sosialisasi yang bertemakan, "Cara Memahami dan Berdamai dengan Innerchild". Kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala Kelurahan Banjardowo bapak Suhartono, S.H., beserta ibu-ibu FKK, PKK, Posyandu, Kader Kesehatan Kelurahan Banjardowo dan mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang. 

Kelurahan Banjardowo mengadakan sosialisasi tersebut menyadarkan bahwa pendidikan mengenai innerchild sangat penting diketahui di dalam masyarakat. Innerchild merupakan sebuah istilah untuk menjelaskan konsep mengenai bagian dari diri individu dewasa yang merasa masih merasa berupa anak kecil dengan kebutuhan untuk dicintai dan di rawat. Dalam sosialisasi tersebut dihadiri pemateri Dr. Putri Marlenny P., S.Psi., M.Psi., Psikolog. 

"Innerchild bisa dalam kondisi yang baik dan/atau mengalami luka/trauma akibat suatu pengalaman yang menyakitkan", ujar Dr. Putri Marlenny. Innerchild dapat terluka akibat ada pengalaman yang menyakitkan, kemudian luka tersebut tidak disadari dan belum disembuhkan hingga terbawa sampai kehidupan dewasa. Sebagai contoh anak perempuan yang menjadi korban KDRT baik langsung maupun tidak langsung, tumbuh dewasa menjadi wanita yang sulit percaya pria atau takut jatuh cinta. Ungkapnya "Innerchild terluka menyebabkan individu merasa tidak utuh atau kehilangan potensi terbaik dari kepribadiannya".

Dalam sosialisasi tersebut, ada beberapa teknik pemulihan awal Innerchild yang terluka yang dinamakan Rekonsiliasi. Yang pertama yaitu, menyapa dan meminta Maaf kepada diri kita versi "kanak-kanak", membayangkan kembali dan mengingat apa saja yang kita pernah alami serta lakukan, kemudian mengucapkan terima kasih pada diri kita yang sudah bertahan sampai sejauh ini meskipun sedang terluka. Lalu yang terakhir memberikan cinta atau self reward pada diri kita tanpa syarat, penghargaan atas apa yang sudah kita jalani sampai sekarang sehingga masih bisa bertahan, atau dengan istilah mengapresiasi diri sendiri. 

Pada saat sosialisasi akan berakhir, Dr. Putri menjelaskan bahwa "Innerchild terluka yang diabikan dapat menjadi rantai derita yang berkepanjangan bahkan dapat diwariskan melalui pengasuhan"

Koordinator KKN UIN Walisongo Posko 19 mengatakan "Sosialisasi ini memberikan kita ketenangan mental serta menyembuhkan pikiran sejenak, karena pada saat sosialisasi tersebut, kita diajak untuk relaksasi, tidak terpikirkan banyak hal dahulu. Jadi pada kesempatan yang diberikan ini dapat membuat kita ingat akan kemampuan kita, jangan terlalu memaksakan diri atau melakukan yang berlebih dalam suatu hal, agar proses pemulihan diri bisa dilakukan secara mandiri. Kami berterima kasih pada pihak Kelurahan Banjardowo karena mengijinkan kami mengikuti kegiatan Sosialisasi Cara Memahami dan Berdamai dengan Innerchild."

(Tim KKN UIN Walisongo Semang Posko 19).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun