Pertama melihat flyer tentang seminar online menggunakan webex langsung penasaran. Bagaimana tidak penasaran karena ini seminar online dari SEAMEO dan SEAMOLEC. Sepertinya menggiurkan untuk saya karena pastinya kegiatan ini mendukung saya jadi guru di era revolusi 4.0, maraknya isu revolusi industri 4.0 membuat saya sebagai orang tua sekaligus guru untuk anak-anak DKI semangat untuk mengikuti seminar online.Â
Saya berpikir seminar online VCT Batch 2 hanya sekedar mendengarkan narsum dan berdiskusi dengan mereka. Ternyata bukan hanya sekedar itu, namun seminar ini merupakan pelatihan yang menuntut saya bisa mengelola pelatihan dalam dunia online. Karena pada pelatihan ini saya diharuskan bisa membuat flyer untuk promo, membuat narasi yang menarik, membuat absen online, membuat rekaman, menggunggah ke youtube, menjadi tuan rumah (host), menjadi moderator seminar, dan menjadi presenter (nara sumber) yang serba virtual.
Awalnya saya tidak terbayang tugas-tugas itu harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Apalagi setelah saya bergabung dengan grup VC Indonesia 5 Jakarta pesertanya guru-guru hebat semua, saya merasa sudah ketinggalan jauh dari mereka. Semangat bapak ibu guru begitu membara dalam melaksanakan tugas-tugas bahkan ada yang selesai dalam waktu sehari. Namun yang bisa saya lakukan hanya memandang, belum berani tampil dan masih terpikir bisakah mengikuti. Saat peserta lain sudah tuntas tugas saya masih berusaha pelajari lagi bagaimana saya harus menyelesaikan tugas ini.
 Setelah saya ikuti teman-teman guru tampil sampai hari kelima baru saya beranikan diri untuk mulai tugas pertama saya menjadi presenter dan host. Ah, ternyata grogi-grogi kecil tapi bahagia karena bisa berinteraksi dengan bapak ibu guru hebat di DKI. Selanjutnya saya memberanikan setengah tugas saya selesaikan menjadi moderator dan host hari berikutnya.Â
Memang saya tidak bisa seperti bapak ibu yang lain yang bisa menuntaskan tugasnya dalam satu hari saat Sabtu Minggu karena weekend saya untuk malaikat-malaikat kecil saya di rumah. Hingga minggu depan lah saya berhasil menuntaskan tugas. Kendala terjadi saya buat flyer yang gagal lagi gagal lagi namun saya tetap coba dan akhirnya bisa tempel-tempel buat flyer. Selanjutnya saya berusaha membuat absen dengan zoho form kemudian menyingkat link dengan bit ly ternyata seru dan akhirnya bahagiaku bisa.
Ada cerita lucu saat saya jadi host waktu itu hari Kamis, 25 Januari 2019 sesi 3, sebelum ke sesi 4 ada waktu istirahat tentu saya harus tetap menjadi host sambil menunggu host selanjutnya supaya room tetap aman. Kebetulan saya waktu itu diberi tugas sekolah untuk mendampingi anak-anak latihan yel-yel. Meski handphone saya standby host di webex dan sudah saya mute namun hp yang saya taruh saku tiba tiba mengubah dari mute ke unmute sendiri mungkin karena gesekan di saku karena saat itu saya tidak mengunci hp. Akhirnya kesalahan terjadi betapa malunya saat saya sadar suara saya yang cempreng dan ngapak terdengar oleh partisipant di room webex. Lah mau bagaimana lagi sudah terlanjur ya sudahlah hanya bisa memohon maaf dengan bapak ibu guru karena telinga mereka harus kesakitan saat mendengar saya cerewetin anak-anak.
Kendala latihan ini adalah sinyal dan kemauan dari diri masing masing. Meskipun Jakarta the smart city kenyataannya jaringan internet kadang tidak terjangkau. Jujur saja saya bisa karena dipaksa. Benar sekali jika instruktur sering mengingatkan kami bisa ala bisa karna dipaksa itu sangat cocok untuk saya. Karena dipaksa saya jadi bisa, inilah kekuatan emak emak saat kepepet alias the power of kepepet. Semua akan terasa mudah saat sudah dicoba dan bahagia akhirnya.
Pengalaman yang sangat berharga berjumpa, belajar, berdiskusi dan berbagi dengan bapak ibu guru hebat se DKI Jakarta saya tidak hanya menyelesaikan tugas VCI namun saya bisa banyak tahu, dapat ilmu baru, pengalaman baru bukan cuma ilmu tentang teknologi dalam pendidikan, ilmu tentang kuliner juga ada karena saya bisa nyobain mie ayam hijau dan ayam bakar milyarder meskipun hanya virtual.
Kebahagiaan saya yang lain ialah dari VCI 5 ini saya benar-benar menemukan teman guru yang hebat dan saya berharap nular ke saya. Terima kasih saya ucapakan setulus-tulusnya kepada bapak ibu kordinator kegiatan VCT, instruktur wilayah Jakarta, dan semua bapak ibu guru yang sudah membantu saya. Terimakasih untuk SEAMEO, SEAMOLEC, dan Kemendikbud atas fasilitasnya sehingga saya belajar, belajar dan belajar lagi. Mari belajar sepanjang hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H