Mohon tunggu...
Fajr Ngr
Fajr Ngr Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rencana Kontijensi untuk Mengurangi Beban Pemerintah

22 Januari 2014   11:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shit Hit The Fan begitu orang bule bilang, kehidupan normal yg biasa kita alami tiba-tiba kolaps karena satu atau lain hal (misalnya: bencana alam atau bencana social ekonomi dalam skala yang sangat besar).  Bangsa kita dan tanah air yang kita tempati sekarang TELAH berkali-kali mengalaminya dan yakinlah itu bukan yang terakhir. Pertanyannya adalah apakah anda dan keluarga sudah siap utk survive sambil menunggu situasi normal ke titik keseimbangan baru ? atau seperti kebanyakan anggota masyarakat kita yang pasrah saja mudah-mudahan ada yang menolong atau malah nambahi ruwet dengan rame2 berkicau di media sosial soal siapa pejabat paling BERHASIL paling HEBAT dari partai ANU.

Pepatah nenek moyang mengatakan SELALU sedia payung sebelum hujan, namun nampaknya kita telah menjadi manusia bodoh yang mulai lupa pesan-pesan nenek moyang tersebut, sehingga ketika hujan turun bukan payung yang kita kembangkan tapi sumpah serapah kesegala penjuru alam mencari kambing yang tidak pernah mengerti kenapa warnanya hitam. Sebagai warga yang lelah saya berkesimpulan baik kita lupakan saja dagelan politik nan sontoloyo konyolnya beserta status FB serta tweet para keyboard warrior dengan jagoan masing-masing .

Sebagai manusia mulailah saya mencari-cari informasi bagaimana saya menyiapkan diri menghadapi bencana alam maupun buatan yang ada disekitar kita..Terinspirasi juga oleh dari gerakan sejenis di luar negeri dalam hal persiapan bencana. Saya bukan penganut Doomsday Prepper ala US Citizen yang kebanyakan cenderung saya nilai paranoid dan lebay,tapi sungguh ada beberapa sisi positif dari kegiatan para "penyongsong kiamat" yang bisa kita ikuti..

Menurut US FEMA dan beberapa sumber lain, dalam rangka mengurangi resiko individual dari bencana alam maupun buatanmanusia sangat disarankan untuk melaksanakan beberapa kegiatan berikut (disarankan melaksanakannya jauh hari sebelum kejadian ) :

1. Be Informed

Mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai bencana yang beresiko terjadi di wilayah tempat tinggal kita. Bencana yang terjadi dapat berupa banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, angin ribut, tawuran, kecelakaan, kebakaran dll. Silakan mengunjungi www.bnpb.go.id atau www.ready.gov untuk mendapat informasi mengenai fakta, sebab akibat dll mengenai kebencanaan.. TAPI percayalah hal-hal utopis yang disarankan oleh badan-badan pengendalian dampak bencana itu seperti penghijauan hutan, buang sampah ditempatnya, jalanan yang mulus dengan pengemudi taat lalu-lintas dan pembangunan kota sesuai RTRW berkonsep seimbang dengan alam serta tetek bengek semacam itu hanyalah MIMPI jangan berharap terlalu banyak..:D

Poin pencarian informasinya jelas pada satu kesimpulan, saat ini kita hidup diatas lempeng bumi yang tidak stabil, di negara yang  kepayahan dalam melindungi warganya dari bencana, ditengah komunitas masyarakat yang sebagian besar hobby betul merusak keseimbangan alam dan gemar membiarkan maksiat merajalela (malangya saya mungkin termasuk oknum didalamnya). Jadi nampaknya tinggal menunggu waktu saja segala macam bencana, wabah dan kerusuhan itu terjadi di sekeliling kita, tapi  sambil menunggu itu saya merasa perlu untuk sedikit persiapan yang bisa mengurangi resiko saya dalam menghadapi bencana. (dalam hati sih berdoa mudah-mudahan Tuhan YME memberi kemurahan dengan menunda/mengurangi bencana karena masih ada orang-orang baik hati diantara kita. Aamiin)

2.Make A Plan

Sebagai individu dan anggota keluarga wajib kirnya memiliki rencana kontijensi saat ada bencana, kemana harus keluar jika rumah/kantor kebakaran, siapa yang harus dihubungi (keluarga) ketika terjadi bencana, wabah, kejahatan, terorisme , dimana tempat berkumpul (di lingkungan rumah, di luar kota dll jika harus melaksanakan evakuasi), apa upaya kita  menghadapi krisis moneter dan krisis sosial..Terdapat beberapa panduan dalam perencanaan bencana untuk skala rumah tangga. Peta bencana dari BNPB, Topografi wilayah,nalisis sosial tempat tinggal  dll akan membantu kita menemukan tempat tinggal yang beresiko kecil, membangun rumah yang sesuai dengan anatomi wilayah dll. Di situs www.ready.gov tersedia formulir pembuatan rencana bencana untuk keluarga, saya sarankan untuk memulainya..

3. Build a Kit

Dalam rangka persiapan menghadapi bencana diharapkan agar setiap pribadi menyiapkan “payung” berupa kebutuhan dasar hidup yang bisa dibawa secara portable (Bug Out Bag), dirumah jika tidak melaksanakan evakuasi dan didalam kendaraan. Berikut dapat menjadi acuan dalam pembuatan "tabungan bencana", silahkan d isesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun