Mohon tunggu...
Fajri Yanuar
Fajri Yanuar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

berVakansi dan berVespa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pandangan Saiful Mujani Soal Bangkitnya Orde Baru Tidak Lagi Relevan, Waktunya Belajar dari Sejarah

13 Desember 2024   19:11 Diperbarui: 13 Desember 2024   19:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.merdeka.com/peristiwa/konsultan-politik-saiful-mujani-pernah-pegang-bupati-buol.html

Menanggapi apa yang telah ramai diperbincangkan di sosial media soal cuitan Saiful Mujani di Aplikasi X (twitter) yang menyatakan bahwa hidup kembalinya orde baru di era Prabowo. Saiful Mujani yang merupakan Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta yang juga mempunyai lembaga survei politik memiliki pandangan bahwa orde baru akan hidup kembali hanya menimbulkan pandangan yang berlebihan atas apa yang terjadi.

Dalam celotehannya di aplikasi X Mujani mengatakan "syarat politiknya untuk hidupkan orde baru: amandemen uud: presiden dan kepala daerah dipilih mpr dan dprd atau diangkat presiden. Dwi fungsi abri dihidupkan. 70 teritorial tni diwujudkan". Argument ini mendapatkan respon menarik di kalangan pengguna twitter, banyak yang menganggap bahwa celotehan Saiful Mujani hanya sebatas ketakutan dari satu sudut pandang belaka.

Tanggapan Saiful Mujani ini dinilai salah kaprah, karena Saiful Mujani mengomentari unggahan yang berisi soal ekonomi di era orde baru bukan soal demokrasi di orde baru yang merupakan kegagalan orba. Pada masa orde baru, Indonesia berada pada kondisi ekonomi yang bagus dan hal tersebut patut dicontoh untuk membangun ekonomi Indonesia kedepan. Yang buruk dari orde baru terkhusus soal demokrasi harus ditinggalkan dan yang baik patut dicontoh.

Pernyataan Saiful Mujani ini juga dinilai kurang memiliki manfaat yang jelas, tidak semua apa yang dilakukan pada era Soeharto memiliki jejak suram. Kita harus patut mengakui pada era Soeharto, Indonesia berada pada pertumbuhan ekonomi yang bagus walaupun di akhir kepemimpinan Soeharto mengalami ketegangan yang mengguncangkan perpolitikan Indonesia karena banyaknya korupsi pada masa itu.

Menanggapi hal ini, sah saja jika pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini ingin meniru apa yang menjadi keberhasilan pada masa orde baru terhadap peningkatan ekonomi. Presiden Prabowo juga bertekad melawan korupsi yang merupakan penyebab lengsernya pemerintahan orde baru. Banyak yang melihat orde baru sebagai masa yang kelam, namun pandangan tersebut rupanya ada pada orang-orang tertentu saja dan pada kenyataanya banyak pula masyarakat yang merindukan kejayaan Indonesia pada masa orba tersebut.

Melihat hal ini, Presiden Prabowo dapat melihat dan banyak belajar dari sejarah bangsa sehingga tindakan yang dilakukan Prabowo saat ini merupakan hasil dari perjalanan panjang pelajaran politik seorang Prabowo Subianto.

Prabowo yang hidup dengan segudang pengalamannya, memberikan contoh penting bagi kita dimana kita harus berani belajar dari sejarah apa yang sudah kita lakukan, mengambil apa yang patut ditiru dan meninggalkan yang tidak sepantasnya ditiru.

Prabowo juga mengakui, bahwa dirinya banyak belajar dari sejarah panjang bangsa Indonesia serta pengalaman hidupnya yang sejak dari kecil sudah diperlihatkan wajah perpolitikan Indonesia. Saat ini, Prabowo telah merangkum semua pelajaran yang didapatkannya dari masa orde lama, orde baru, serta masa reformasi, dan saat ini bagaimana Prabowo menerapkan ilmu serta pengalamannya untuk wujudkan Indonesia maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun