Mohon tunggu...
Fajri Rahmawati
Fajri Rahmawati Mohon Tunggu... -

Penulis adalah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Waspadai Udara yang Kita Hirup‼

7 Juli 2011   04:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:52 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menjalani kehidupan kita pasti membutuhkan udara. Secara mudahnya, udara adalah nyawa kita. Terbayang tidak bila 1 menit saja tidak ada udara? Pasti kita tidak akan kuat bertahan hidup. Udara saat ini di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta tidak dipungkiri sudah mengalami polusi yang cukup tinggi. Banyaknya gedung-gedung pencakar langit yang mengurangi penghijauan dan banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki gas buangan emisi yang cukup pekat.

Udara itu sendiri sebenarnya mengandung sekitar :

·78% nitrogen

·20% oksigen,

·0,93% argon,

·0,03% karbon dioksida,

·dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan dan hydrogen

kandungan udara seperti itu merupakan komposisi yang normal serta dibutuhkan untuk mendukung aktivitas kehidupan manusia. Namun, dengan adanya manusia yang tidak ramah lingkungan, dapat menyebabkan kualitas udara sering kali menurun. Penurunan kualitas udara banyak sekali penyebabnya, mulai dari asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan bermotor, cuaca panas tinggi yang dapat meningkatkan konsentrasi partikulat, pembakaran sampah-sampah dan masih banyak lagi.

13100142321012852261
13100142321012852261

Tanpa kita sadari, Banyak sekali zat berbahaya yang terkandung dalam zat pencemar udara tersebut. Adapun Beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam zat pencemar dan efek dari zat pencemar tersebut diantaranya :

·SOx, dikenal sebagai gas sulfur. Gas ini tidak berwarna dan dapat menyebabkan iritasi pada system pernafasan, terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.

·CO(karbon monoksida) merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Gas ini mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin.

·NO2 (nitrogen dioksida) bersifat racun terutama terhadap paru. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

·HC (hidrokarbon), senyawa ini di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Efek dari zat ini bila masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

·Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.

·Partikulat Debu (TSP), kita pasti pernah merasakan jika kita berada ditempat yang banyak mengandung debu karena efeknya langsung dapat kita rasakan yakni mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

Setelah kita tahu akibat dari adanya zat pencemar di udara, sebaiknya kita lebih waspada dan lebih menjaga kesehatan lingkungan dan diri kita sendiri. Beberapa solusi yang dapa kita lakukan diantaranya :

  • pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain.

·Melakukan pengujian emisi gas buang secara berkala dari setiap kendaraan yang ada di ibukota.

  • Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
  • Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
  • Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
  • Bagi perokok sebaiknya dikurangi kebiasaan merokok ditempat umum, sebaiknya merokok di tempat yang telah disediakan.
  • Jangan membuang sampah sembarangan.

·pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri,

·tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan.

  • Jika kita berada di luar, sebaiknya menggunakan masker agar udara yang kita hirup dapat tersaring terlebih dahulu.

So, save your self and our earth, guys ‼!

Sumber :

http://klipingut.wordpress.com/2008/11/30/bahayanya-pencemaran-udara/

http://rachmariska.wordpress.com/2009/06/12/makalah-polusi-udara/

http://rachkhan.wordpress.com/2010/10/01/cara-sederhana-mengatasi-polusi-udara/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara/terjadinya-pencemaran-udara-dan-penanggulangannya/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun