Mohon tunggu...
Fajrin Jrin
Fajrin Jrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori empati yang mengubah cara berinteraksi

19 Januari 2025   19:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:45 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

*Pendahuluan*
Martin Hoffman, psikolog Amerika, mengembangkan Teori Empati yang menjelaskan bagaimana individu memahami dan merespons perasaan orang lain. Teori ini memfokuskan peran penting empati dalam membangun hubungan harmonis.

*Konsep Utama*

1. Empati Kognitif: Memahami perasaan dan pikiran orang lain.

2. Empati Emosional: Merasakan perasaan orang lain.

3. Empati Behavior: Menunjukkan perasaan empati melalui tindakan.

4. Pengembangan Empati: Proses belajar dan pengalaman mempengaruhi kemampuan empati.

*Tahap Pengembangan Empati Hoffman*

1. Tahap 1: Empati Global (0-2 tahun) - Mengenali ekspresi emosi.

2. Tahap 2: Empati Egosenstris (2-5 tahun) - Memahami perasaan sendiri.

3. Tahap 3: Empati Altruistik (5-9 tahun) - Memahami perasaan orang lain.

4. Tahap 4: Empati Empiris (9-12 tahun) - Mengembangkan kemampuan empati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun