Mohon tunggu...
Fajrin Jrin
Fajrin Jrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin hoffman Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Teori empati dari Martin hoffman

19 Januari 2025   18:41 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori empati dari Martin Hoffman berfokus pada perkembangan empati pada anak-anak. Hoffman mengemukakan bahwa empati berkembang dalam beberapa tahap, yang mencakup respon awal terhadap emosi orang lain dan berlanjut menjadi kemampuan yang lebih kompleks untuk memahami perspektif orang lain.

Berikut adalah tahap-tahap utama dalam teori empati Hoffman:

1.  Tahap Perasaan Menular (Emotional Contagion): Pada tahap ini, bayi atau anak kecil merespons secara langsung terhadap emosi orang lain, seperti merasa cemas ketika orang lain merasa cemas. Ini adalah tahap awal dan sederhana di mana anak belum benar-benar memahami perasaan orang lain, tetapi hanya merasakannya secara otomatis.

2.  Tahap Pemahaman Emosi Lain (Egocentric Empathy): Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa orang lain memiliki perasaan yang berbeda dari mereka, tetapi mereka masih sering mengartikan emosi orang lain melalui lensa perasaan mereka sendiri. Misalnya, mereka mungkin berpikir bahwa orang lain merasa cemas karena mereka sendiri merasa cemas.

3.  Tahap Perspektif Sosial dan Pemahaman (Empathy for Distressed Others): Pada tahap ini, anak mulai mampu melihat dan merasakan emosi orang lain dengan cara yang lebih objektif dan terpisah dari diri mereka sendiri. Anak-anak mulai mengerti bahwa orang lain bisa merasa marah, sedih, atau cemas karena alasan yang berbeda dari perasaan mereka sendiri, dan mereka bisa merespons dengan cara yang lebih sesuai.

4.  Tahap Empati Moral dan Pro-sosial (Sympathy and Moral Empathy): Pada tahap ini, empati menjadi lebih kompleks, dengan anak-anak tidak hanya merasakan dan memahami perasaan orang lain, tetapi juga mulai merasa tergerak untuk membantu atau mengurangi penderitaan orang lain. Ini juga mencakup perkembangan empati moral, di mana anak-anak mulai menghubungkan empati mereka dengan nilai-nilai moral dan etika.

Hoffman menekankan bahwa empati adalah proses perkembangan yang penting dalam hubungan sosial dan moral, serta dalam memahami dan merespons kebutuhan orang lain secara lebih mendalam.

Teori Empati dari Martin Hoffman (1922-2013) menjelaskan bahwa empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Berikut adalah komponen-komponen utama teori ini:

Komponen Utama

1. *Pengenalan Emosi*: Mengenali dan memahami emosi orang lain.

2. *Pengambilan Perspektif*: Mengambil perspektif orang lain dan memahami sudut pandang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun