Mengapa saya mengangkat judul tersebut, ya memang benar apa esensi sebenarnya dari kata "Kebenaran", semua orang punya persepsi tersendiri mengenai apa dari arti kata tersebut, kebenaran adalah sesuatu kepercayaan yang dimiliki setiap orang pada apa yang mereka yakini dan menjadi sebuah bentuk kebahagian untuk mempercayainya, itu persepsi saya.
Namun sekarang apakah sebuah kebenaran dapat menimbulkan permusuhan dan bahkan sampai merusak keutuhan bangsa? hal itu sangat mungkin terjadi dengan apa yang kita lihat sekarang begitu banyaknya orang dengan mengatasnamakan kebenaran berlomba untuk saling menjatuhkan, merasa dirinya paling benar dan selalu berpikir bahwah kebenarannyalah yang dapat membahagiakan semua orang, tapi apakah itu benar yang dikatakan kebenaran sesungguhnya?
Dalam bentuk sebuah keyakinan kita dalam mempercayakan sesuatu pasti disitu ada kebenaran yang akan terbangun dengan sendirinya sesuai dengan apa yang kita yakini.
Contoh kepercayaan kita pada sebuah tokoh misalnya, kita membangun kepercayaan kepadanya dan yakin disitulah kebenaran berada, tetapi apakah dengan keyakinan kita yang begitu besarnya akan membawa kebahagian bersama untuk dapat kita terima dengan baik kepercayaan tersebut.
Janganlah menjadikan kepercayaan yang membabibuta itu merusak kebahagiaan orang lain, jadikanlah kepercayaan itu kebenaran yang dapat diterima dan jangan demi kebenaran itu kita dapat menyakiti orang lain bahkan mungkin ketentraman negeri ini, padahal belum tentu kebenaran yang kita yakini tersebut benar-benar sebuah kebenaran yang dapat menimbulkan kebahagian bagi semua orang.
Hangatnya isu politk Jakarta yang sekarang begitu memanas mengingatkan saya pada pilpres 2014 lalu, begitu banyaknya orang bermusuhan demi kepercayaan dan kebenaran yang mereka yakini dan dapat menimbulkan keresahan sesungguhnya pada masyarakat, orang-orang berlomba saling mencari sisi keburukan orang lain, timbul begitu banyaknya fitnah, peperangan argumen kosong yang hanya didasari pada keyakinan buta pada seorang tokoh yang di yakininya, itukah kebenaran yang mewakilkan kepercayaan? sungguh memilukan.
Dan akhirnya pertanyaan kebenaran itu lagilah yang timbul, kebenaran seperti apakah yang anda yakini, dan semoga kebenaran itu tidak menimbulkan rasa fanatisme berlebih yang justru menjadikan kita buta kepada apa dan bagaimana kebenaran yang dapat menimbulkan kebahagian, dan tidak akan rusak oleh rasa kebencian yang akhirnya mendominasi kebenaran tersebut.
Semoga pertanyaan kebenaran itu akan terjawab dengan sebuah bentuk demokrasi yang positif tanpa harus melukai golongan atau persepsi keyakinan yang berlebih dan yang pada akhirnya akan menggoyahkan kesatuan dan kenyamanan hidup di negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H