Mohon tunggu...
Green Fajr
Green Fajr Mohon Tunggu... Programmer - keterangan profil

menanti sebuah jawaban

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ironi The Citizen

14 Mei 2012   21:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Minggu minggu ini, orang Inggris khususnya di kota Manchaster, dan bih khusus pendukung the citizen akan melupakan dua hal, sentimen timur tengah dan sentimen malvinas. Betapa lama penantian gelar yang mereka tunggu hingga akhirnya raja minyak dari timur tengah, datang mengambil alihnya dari Thaksin Shinawatra menggelontorkan modal besar untuk 'membeli' gelar liga yang puluhan tahun tidak pernah mereka rasakan, di saat yang sama variabel penentu menang dan juara adalah seorang Argentina,Sergio 'kun' Aguero di menit-menit akhir.

Begitu banyak derbi di dunia ini, Torino dan Juventus di Kota Turin, Persema dan Arema di Kota Malang, Espanyol dan Barca di kota Barcelona, Arsenal;Chelsea;Tottemham;West Ham di kota London,dll, derbi Manchester seperti derbi derbi yang lain selalu menampakkan ketimpangan prestasi, satu satunya derbi yang agak seimbang dalam prestasi hanyalah derbi Milan. Di saat Setan Merah sudah meraih sembilan belas gelar liga, tiga gelar UCL, sebelas FA, dan banyak prestasi lainnya sebagai salah satu klub dengan fans terbanyak di seluruh dunia, si tetangga baru harus puas dengan tiga biji gelarnya, itu pun dua dalam format liga yang lama.

Aroma intrik perebutan kepulauan Malvinas antara Argentina dan Inggris kadang dianggap muncul dalam sepakbola, puncaknya pada waktu Maradona menggunakan 'tangan Tuhan' menjebol gawang Peter Shilton di perempat final piala dunia '86 , di lain kesempatan ketika David Beckham di-kartu merah karena dengan sengaja menendang Diego Simeone, akhirnya Inggris tersingkir dalam adu penalti, perempat final piala dunia '98.

Dan pada akhirnya, kali ini city membuktikan bahwa 'uang bisa membeli kehormatan' , menarik melihat kiprah mereka selanjutnya musim depan di UCL demi mensejajarkkan diri dengan para pemegang tradisi UCL sepanjang sejarahnya ,madrid,man utd,munich,ajax,liverpool, barca, milan, juve, inter,benfica. Tidak mengulang kegagalan musim lalu dihempaskan klub 'medioker' Italia,Napoli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun