KPK-NISME adalah singkatan dari kost persinggahan kita, nisme ditambah untuk penguatan pemahaman yang beragam dalam kelompok KPK.
KPK-NISME merupakan sebuah wadah diskusi, KPK juga dibentuk sebagai rumah kecil sebagai tumpangan jalur inletektual. Terbentuknya KPK-NISME ini berdasarkan dialogis antar fakultatif.
KPK-NISME dibentuk pada tanggal 15 Januari 2024 oleh 8 orang: Hilal Abrar Suhardiman, Fahreza Gobel, Fahmi Minggu, Gunawan Rantung, Toriq Bokingo, Gunawan Pelango, Fajri Latojo, dan Fajrin Gobel. Anak-anak Belang yang ingin mencari wawasan pengetahuan lebih luas.
Penamaan dan pemaknaan KPK, dimulai dari Hilal dengan diksi yang begitu romantis, diikuti oleh 7 orang lainnya. "Kost" melambangkan tempat tinggal, "persinggahan" ditaru dalam pertengahan kata karena KPK-NISME hanya aktif ketika berada di Belang, kata "kita" menunjukkan bahwa egalite dalam KPK-NISME sangat dijunjung tinggi.
Dalam KPK-NISME pengetahuan tidak diracik dalam pesona hierarki. Oleh sebab itu, KPK-NISME tidak mempunyai struktur dan setiap orang di luar dari KPK-NISME bisa hadir, berargumentasi dan belajar bersama dalam KPK-NISME.
Salah satu rumah teman saya, di Desa Ponosakan Belang dijadikan tempat KPK-NISME berkumpul, berdiskusi, dan membaca. Ia juga dalam KPK-NISME orang pertama yang menyelesaikan buku Dunia Sophie saat masih dibangku SMA.
Dalam KPK-NISME memasuki alam imajinasi filsafat melalui buku Dunia Sophie. Dunia Sophie menjadi rekomendasi karena penulisan Jostein Gaarder dalam penggambaran sejarah filsafat mengunakan style novel.
Penciptaan ruang dialog KPK-NISME tidak hanya orang-orang yang duduk dibangku perguruan tinggi, menyambut pengetahuan tidak hanya dalam ruang kelas, di bawah jendela, dan di atas meja. Pengetahuan tersebar luas. Ruang-ruang diskusi diciptakan non-formal walaupun hanya dua atau tiga orang diskusi tetap jalan.
KPK-NISME juga dibuat bukan hanya menjadi wadah dalam pencarian pengetahuan dan pemetikan intelektual. Tapi, KPK-NISME menjadi rumah untuk bercerita tentang cinta, walaupun seputar dari cinta selalu membawa kepada kegalauan yang mendalam.
Dalam pencarian pengetahuan, masing-masing dari individu yang dalam KPK-NISME membawa bahan untuk didiskusikan, seperti hukum, politik, agama, dan sosiologi.