Sampai bertemu di cerita yang lebih baik. Di mana aku dan kamu bisa menyatu tanpa harus saling menyakiti dan merelakan banyak hal. Di sana, mungkin kita tak perlu lagi melawan ego masing-masing atau menutup luka yang tak pernah benar-benar sembuh. Kita akan belajar mencintai tanpa takut kehilangan, tanpa perlu mengorbankan diri untuk kebahagiaan semu.
Jika waktu memberi ruang untuk kita bertemu lagi, aku berharap itu adalah momen di mana segala yang kita impikan tentang 'kita' benar-benar terwujud. Tidak ada lagi air mata yang jatuh karena kecewa. Tidak ada lagi malam-malam yang dihabiskan dengan memikirkan, "Apa yang salah dengan kita?" Hanya ada tawa, percakapan panjang yang tulus, dan pelukan hangat yang menyatukan segalanya.
Namun, jika cerita yang lebih baik itu tak pernah ada, aku tetap ingin mengingatmu sebagai bagian dari perjalanan ini. Kau adalah bab yang membuatku memahami bahwa cinta tak selalu tentang memiliki, tetapi tentang memberi yang terbaik, meski akhirnya harus merelakan. Dan untuk itu, aku akan terus bersama kebahagiaanmu, meski tak lagi di sisimu.
Jadi, sampai bertemu lagi. Di cerita yang mungkin hanya kita yang tahu, atau mungkin hanya mimpi yang tak akan pernah terjadi. Entah bagaimana akhirnya, aku ingin percaya bahwa kita pernah benar-benar saling mencintai.
_ Beju, Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H