Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gorontalo

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid vs Barcelona, Pemerhati atau Fanatik?

27 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 27 Oktober 2024   06:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fanatik mengidentifikasi diri dengan salah satu klub secara intens; mencintai klub dan kadang membenci lawannya. Bagi mereka, kemenangan adalah kebanggaan yang bisa dibawa sepanjang musim, sementara kekalahan bisa memicu emosi yang kuat.

Bagi mereka yang fanatik juga, mencintai klub tidak hanya terbatas pada mendukung tim di lapangan, melainkan juga meresapi kultur dan filosofi tim dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak hanya menikmati hasil, tetapi juga terlibat aktif dalam komunitas pendukung yang penuh dengan slogan, nyanyian, dan tradisi unik. El Clasico bagi mereka adalah momen untuk menyatakan bahwa "kami" lebih baik daripada "kalian".

Pengaruh Fanatisme terhadap Sepak Bola

Fanatisme dalam El Clasico juga punya sisi positif. Rivalitas yang kuat ini menciptakan antusiasme tinggi yang meningkatkan semangat para pemain dan kualitas pertandingan itu sendiri. 

Pengaruh finansial juga besar; sponsor, hak siar, dan berbagai produk yang terkait dengan El Clasico menghasilkan jutaan dolar setiap kali kedua tim bertemu. Pengaruh fanatisme bahkan meluas ke ekonomi lokal dan pariwisata, di mana setiap El Clasico menarik puluhan ribu penonton ke stadion dan menarik jutaan pasang mata di layar kaca.

Namun, fanatisme yang berlebihan bisa memicu perilaku destruktif, baik berupa kerusuhan maupun serangan verbal di media sosial. Hal ini menimbulkan risiko, mengaburkan esensi sportivitas yang seharusnya mendasari setiap olahraga.

Kesimpulan: Pemerhati atau Fanatik?

Pada akhirnya, menjadi pemerhati atau fanatik adalah pilihan pribadi. Pemerhati melihat El Clasico sebagai kesempatan untuk menikmati keindahan sepak bola, sementara fanatik melihatnya sebagai ajang untuk mengukuhkan identitas mereka. Tidak ada yang salah dengan menjadi pemerhati atau fanatik selama rasa hormat tetap terjaga.

El Clasico adalah panggung luar biasa di mana kedua klub terbaik dunia menunjukkan permainan terbaik mereka. Baik sebagai pemerhati yang menikmati permainan secara obyektif, atau sebagai fanatik yang larut dalam kebanggaan dan emosi, semua penggemar sepak bola memiliki peran unik dalam memeriahkan laga ini. Pada akhirnya, sepak bola selalu tentang merayakan permainan yang indah, di mana Real Madrid dan Barcelona hanya menjadi bagian dari perjalanan panjang sportivitas dan persaingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun