Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gorontalo

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid vs Barcelona, Pemerhati atau Fanatik?

27 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 27 Oktober 2024   06:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada duel yang lebih ikonik dalam sepak bola selain pertemuan antara Real Madrid dan Barcelona, sebuah laga yang dikenal dengan sebutan El Clasico. 

Bagi sebagian orang atau kelompok pertandingan ini adalah lebih dari sekadar pertandingan sepak bola. Ia menjadi ajang mempertaruhkan kehormatan, kebanggaan, bahkan identitas. 

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah: apakah para penggemar Real Madrid dan Barcelona adalah pemerhati atau fanatik?

Pemerhati: Melihat Permainan sebagai Seni

Pemerhati sepak bola adalah mereka yang mampu menikmati setiap sentuhan, taktik, dan strategi yang diperlihatkan oleh kedua tim. Mereka mengapresiasi kehebatan permainan tanpa harus terjebak dalam fanatisme sempit. 

Bagi pemerhati, menonton El Clasico adalah pengalaman seni, menyaksikan strategi Pep Guardiola melawan Zinedine Zidane atau melihat bagaimana Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo mendefinisikan ulang sepak bola.

Para pemerhati biasanya mendalami sejarah tim, memahami filosofi bermain kedua klub, dan menghargai bagaimana kedua tim berkontribusi pada perkembangan sepak bola dunia. Sebagai pemerhati, mereka tidak mengedepankan emosi melainkan analisis objektif tentang permainan. 

Mereka menikmati rivalitas ini karena kedua tim membawa gaya yang berbeda; Barcelona dengan tiki-taka-nya yang mengutamakan penguasaan bola dan Real Madrid dengan serangan balik cepatnya yang berbahaya.

Fanatik: Di Antara Fanatisme dan Identitas

Berbeda dengan pemerhati, para fanatik merasa El Clasico bukan sekadar pertandingan, melainkan "pertempuran" untuk mempertahankan kehormatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun