Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gorontalo

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Roman

Bara Di Balik Luka

18 Oktober 2024   18:28 Diperbarui: 18 Oktober 2024   18:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Captioner: Cindrawati Emengo

Editor: Beju

Gorontalo, 18/10/2024

Aku tahu dendam itu seperti bara yang digenggam, menghanguskan perlahan, namun menolak padam sebelum yang lain terluka. 

Mereka bilang, dendam tak pernah berujung baik, tapi siapa yang bisa menakar rasa sakit yang tertinggal? 

Aku pun tak bisa berdusta, setiap luka punya harga yang harus dibayar, setiap perih punya jejak yang tak semudah itu hilang.

Kemarin, tak ada janji maaf yang tertinggal. Hanya luka yang menyelinap di sela senyum, tanpa ragu mencabik dari dalam hati.

Mungkin dendam adalah bayaran bagi luka yang tak diminta, mungkin ini caraku membalas dunia yang terlalu cepat berlalu tanpa memberi ruang untuk sembuh.

Namun, aku tahu, memelihara dendam sama halnya dengan mengukir luka baru di dalam jiwa. Tapi luka yang kemarin tak pernah gratis, aku membayar dengan damai yang tersandera, dan dengan mimpi-mimpi yang terjaga di tengah malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun