Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Susu dan Berhenti Golput

18 Juli 2018   10:51 Diperbarui: 19 Juli 2018   14:21 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Waktu SD aku terlalu antusias kalau belajar IPA. Kenapa kita makan? Kok tivi ga perlu makan. Imajinasi saya membayangkan ya udah ga usah makan aja kitakan lebih hebat dari tivi. Ga tau apa dan dari mana imajinasi itu datang dulu. Udah gede aku udah ga mikir gitu lagi. Karena udah tau kalo ga makan bakal keliengan. Di pelajaran IPA itu kan ada soal empat sehat lima sempurna. Susu guys, susu... perlu banget ya?

Waktu kecil itu saya bukan anak yang minum susu rutin lancar kayak yang harus nya yang dijelaskan dibuku-buku IPA itu. Dan sekarang berasa kok ia ya kenapa aku ga dikasih minum susu kayak yang harusnya itu, biar lebih pinter dan lebih tidak sekurang tinggi sekarang hehe...

Susu ya...

Pernah saat aku tinggal disebuah pulau di kepualuan yang kece banget di gugus kepulauan Tanimbar di Maluku, aku lihat anak-anak Indosesia yang lincah yang tiap hari main bareng sama aku ini sama kayak aku juga ga minum susu kayak anjuran buku IPA. ''Agar engkau tumbuh tinggi dan cerdas nak'', mungkin gitu kalo bukunya bisa ngomong.

Anak-anak ini belum empat sehat sih apalagi nyampe lima sempurna. Yang mereka makan hampir sama kayak yang aku makan sehari-hari waktu kecil itu. Beda bangelah sama gambar makanan anjuran lagi-lagi dibuku IPA.

Lari, berenang, diajarin mancing dan mendayung sampan, belajar, baca buku dan kadang-kadang mengamati mereka dengan penuh harapan dari jauh membuat aku mikir, belum kayak buku IPA aja mereka sehebat itu. Mereka sekuat itu. Life skill mereka sejitu itu dan pulau ini bisa mereka nikmati dan jaga luar biasa, apalagi kalau bisa menyamai atau mendekati aja deh standar buku IPA tadi.

Anak-anak ini ga tau, aku juga ga tau,Tuhan sudah siapkan rencana apa untuk masa depan mereka sebagai penjaga dan pemelihara anugerah yang udah Tuhan kasih ke kita sebagai bangsa dan Negara yang kalau kita lihat dipeta dunia dan globe waktu kita sekolah penampakannya paling mencolok. Susunan dan letak pulau-pulau nya aneh, beda dari bentuk umum Negara yang lain. Luas lagi kaaan... pokoknya gila parah kecenya Indonesia di penampakan rekaman geografis itu. Tapi nyadar ga sih banyak yang ga tau Indonesia? Kita ga semencolok penampakan kita di peta tadi.  Pernah seorang youtuber yang lagi ikut summit gitu kalo ga salah di London dan dia iseng nanya seberapa tau temen-temennya disana sesama peserta summit tentang Indonesia. Yap, banyak yang ga tau guys, ga terkenal! Masa sih? Ya ga gitu kaejadiannya kalo kamu nanya nya ama orang asing yang kerja di kedubes, tapi literally se ga terkenal itu beda sama tampangnya di peta dunia.

Pikir aku ni, apa yang paling simple buat memperisapkan diri atas rencana Tuhan nanti ya? Memperispakan anak-anak ini biar kita ga mengkhianati anugerah Tuhan yang luar biasa inikan. Mepersiapkan anak-anak ini untuk menjajdi agen aksi membuat Indonesia ini mencolok dan dikenal dunia karena manusia-manusia yang makan, minum, napas semua-muanya diatasnya mampu bersaing dan mengungguli anak-anak belahan dunia manapun yang negaranya ga lebih kaya dari kita.

Susu guys... sederhana banget kan. Kalo aja anak-anak di pulau ini dengan yang sudah mereka miliki sekarang dan minum susu seperti anjuran buku IPA, sama kayak anak-anak luar negri, anak-anak negra maju yang dipersiapkan negaranya buat menghadapi masa depan, anak-anak ini pasti lebih jago kan.

Lalu aku denger ini didalam pikiranku,

Dengan nada yang optimis dan gagah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun