Mohon tunggu...
Fajrin Saidah
Fajrin Saidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNTAG Surabaya Melakukan Pendampingan Penciptaan Merek Dagang dan Pembuatan Logo kepada UMKM

9 Januari 2021   22:20 Diperbarui: 9 Januari 2021   22:22 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(merek dagang dan logo roti)

Kab. Madiun, 30 Desember 2020 - Roda ekonomi Indonesia saat ini mengalami penurunan atau banyak dikenal dengan istilah resesi. Resesi ekonomi ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang tak kunjung mengalami penurunan dan makin banyak menginfeksi manusia dan hampir diseluruh sektor ekonomi mengalami dampaknya, termasuk para pelaku UMKM.

Meski di tengah kondisi pandemi, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya tetap melaksanakan kegiatan KKN. Fajrin (23) mahasiswi Program Studi Administrasi Publik ini mengambil program kerja pemulihan ekonomi di masa pandemi dengan target pengembangan usaha warga. Dengan dibimbing oleh dosennya, Herlina Kusumaningrum, S.Sos., MA.

Pandemi Covid-19 ini tak menghalangi program pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dan mahasiswi UNTAG Surabaya tidak terlaksana. Malah menjadi tantangan lain untuk ikut membantu masyarakat sekitar, mengabdikan diri dengan keterbatasan. Memang ada perbedaan besar dalam pelaksanaan KKN kali ini, yaitu KKN dilaksanakan secara mandiri atau individu di domisili masing-masing mahasiswa. Tak ada lagi KKN berkelompok. Universitas mengeluarkan kebijakan tersebut guna untuk meminimalisir semakin berkembangnya Covid-19 namun juga tetap menjalankan kegiatan wajib KKN ini.

Salah satu KKN yang telah terlaksana bertempat di RT 20/RW 05 Perumnas Mojopurno, Kel. Munggut, Kec. Wungu, Kab. Madiun. Kegiatan KKN yang terlaksana di tempat tersebut berupa pendampingan dalam pembuatan merek dagang, logo serta pengemasannya. UMKM yang didampingi merupakan UMKM yang baru dirintis satu tahun yang lalu tepatnya pada bulan Januari tahun 2019. Pemilik UMKM ini adalah Eka Susana dan Sukarno, keduanya adalah sepasang suami istri.

Perintisan usaha ini mereka mulai karena Sukarno yang dulunya bekerja sebagai sales, yang berkeliling di pasar tak lagi memberi pemasukan yang lebih serta banyaknya pesaing membuat kedua sepasang suami istri ini memutuskan untuk berhenti dan beralih profesi sebagai pengusaha produsen roti. Pemilihan usaha roti ini tidak asal-asalan, karena Eka sudah memiliki dasar dalam dunia bakery, walaupun ilmu yang beliau dapat secara otodidak. Eka mulai merambah dunia bakery sudah lama sebelum menjadikannya bisnis utama. Dulu Eka sering mendapat permintaan pesanan untuk membuat jajanan pasar dan roti-roti untuk acara rumahan saja.

Memutuskan untuk menjadi pengusaha roti ditengah terhimpitnya ekonomi memang tidak mudah, namun sepasang suami istri ini memutuskan untuk memiliki kepercayaan dan keberanian dalam melangkah. Namun, banyak pengorbanan yang harus dilakukan untuk mulai merintisnya. Mereka harus rela menjual mobil pick up, alat transportasi yang digunakan Sukarno untuk berkeliling, dan hasil dari penjualan itu digunakan untuk membangun usaha pembuatan roti ini dari nol. Trial and error selalu mereka jumpai saat pengembangan bisnis ini, dari mulai pembuatan resep roti untuk mencari yang pas, lembut dan bercita rasa.

Persaingan dengan produsen roti lokal yang lain juga harus mereka hadapi apalagi ditengah pandemi seperti ini. Pendistribusian roti juga dilakukan oleh Sukarno seorang diri ketoko-toko kecil atau toko klontong. Dipertengahan tahun 2019 penjualan mereka mengalami peningkatan yang signifikan, perharinya bisa melakukan produksi sebanyak 500-700 buah roti dengan harga jual Rp. 2.000/pcs. Produk roti buatan Eka dan Sukarno telah memiliki tempat dihati pembelinya.

Namun yang masih menjadi kekurangan dalam UMKM ini adalah, belum memilikinya merek dagang, logo pada kamasannya serta nomor PIRT. KKN yang dilakukan pada UMKM ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam pembuatan merek dagang, logo serta pemberian sosialisasi mengenai nomor PIRT yang penting bagi UMKM.

Pada pelaksanaan KKN, dalam pendampingan kepada UMKM telah menghasilkan merek dagang serta logo untuk usaha. Berikut hasilnya:

(merek dagang dan logo roti)
(merek dagang dan logo roti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun