Mohon tunggu...
Fajril Ulya R I
Fajril Ulya R I Mohon Tunggu... -

Hakuna Matata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasang Surut Teori Evolusi

15 April 2014   04:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pasang surut evolusi

1.Analogi evolusi

Evolusi didefinisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan, seperti perubahan dari yang sederhana menjadi kompleks. Perubahan tersebut bersifat lambat laun. Paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi adalah evolusionisme yang berarti cara pandang yang menekankan perubahan lambat laun menjadi lebih baik atau lebih maju dari yang sederhana menuju kompleks. Kebalikan dari evolusi adalah revolusi.

Evolusi adalah landasan awal bagi ilmu antropologi. Meski paradigma pada saat ini menyatakan tidak sepakat dengan eksplanasi evolusionisme khususnya dalam memandang masyarakat dan kebudayaan, namun secara tidak langsung semua antropolog, dan ahli ilmu sosial lainnya menggunakan ungkapan-ungkapan evolusionistik dalam menanggapi gejala sosial tertentu.

Bekerjanya seleksi alam membutuhkan tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

a.Variasi

b.Reproduksi diferensial

c.Adanya mekanisme untuk menduplikasi unsur-unsur adaptif.

Dalam evolusi biologi, variabilitas bersal dari rekombinasi genetika dan mutaso, sedangkan dalam evolusi budaya, variabilitas datang dari rekombinasi perilaku yang dipelajari dan dari penemuan-penemuan.

Kebudayaan tidaklah tertutup, suatu spesies dapat meminjam hal-hal baru dan perilaku dari budaya yang lain.

2.Relevansi pemikiran Charles Darwin

Meskipun banyak ditentang oleh beberapa ahli, teori Charles Darwin tentang evolusi sebagai akibat seleksi alam membawa pengaruh besar terhadap biologi modern. Charles Darwin menyatakan bahwa setiap spesies terdiri dari suatu variasi besar individu, yang sebagian mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan yang sebagiannya lagi tidak. Individu yang mampu beradaptasilah yang akan bertahan dan menghasilkan lebih banyak keturunan dalam generasi berikutnya.

3.Tradisi Biologi dan Tradisi Antropologi

Evolusi sosial sering di kaitkan dengan evolusi biologi. Tidak tepat bahwa kita memandang perkembangan evolusionis dalam antropologi hanya sebagai perluasan dari teori Darwin tentang seleksi alam. Unsur-unsur kebudayaan yang baru ditemukan dapat dengan cepat diteruskan dari individu ke individu. Lamarck mengemukakan setiap garis keturunan berevolusimembentuk kehidupan yang lebih sempurna.

4.Evolusionisme Unilinear

Evolusionisme Unilinear adalah konsepsi bahwa ada satu garis dominann dalam Evolusi. Berarti semua masyarakat melalui tahap-tahap yang sama

5.Matrilinealitas dan Patrilinealitas

Para ahli meyakini bahwa Matrinealitas datang sebelum Patrinealitas. Namun ada juga yang menyatakan sebaliknya.

6.Totemisme

Totem berasal dari bahasa orang Indian Ojibwa. Kata ini sering digunakan dalam konsep lintas budaya totemisme dalam berbagai etnografi. Sebelum abad 19 hampir semua teori menghubungkan totemisme dengan eksogami.

7.Evolusionisme Universal

Muncul pada abad 20 sebagai pengganti dari evolusionisme unilinear. Fase-fase unilinear yang kaku tidak dapat lagi dipertahankan. Tokoh-tokoh utama evolusionisme universal adalah ahli arkeologi Australia V. Gordon.

8.Evolusi Multilinear dan Ekologi

9.Asal-usul dan Perkembangan Agama

10.Evolusionisme dan analogi Organik Struktural-fungsionalisme

11.Evolusionisme abad 20

12.Atropologi Ekologi

13.Neo-Darwinisme

Adalah suatu perspektif yang terdiri dari dua arus pemikiran dasar yaitu sosiobiologi dan revolusionisme. Sosiobiologi merupakan suatu bahasan yang mengkaji masyarakat dan kebudayaan dari sudut pandang biologi. Tokoh dalam bidang ini adalah Wilson. Sosiobiologi tidak berkembang dalam ilmu Antropologi karena tidak memiliki pengaruh yang besar, walaupun sosiobiologi ini berkembang dalam ilmu biologi. Revolusionis adalah karakter dari abad 19 yaitu totemisme dan promiskuitas primitif. Teori knight adalah menekankan faktor pencetus dari manusia pra-simbolik menuju simbolik budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun