Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina adalah salah satu konflik terbesar yang pernah terjadi sebelumnya di wilayah Uni Eropa. Konflik ini bermula pada tahun 2013 dimana Ukraina melalui Presiden mereka Viktor Yanukovych yang melakukan penangguhan terhadap penandatanganan perjanjian dengan Uni Eropa sehingga dengan adanya hal tersebut menyebabkan adanya protes besar besaran di Ukraina. Konflik ini berpuncak pada tahun 2022 dimana Rusia melakuakn invasi besar besaran ke wilayah Ukraina. Selanjutnya pada bulan Maret 2024, pasukan Rusia menduduki Semenanjung Krimea dan menyelenggarakan referendum yang dianggap ilegal oleh banyak negara, termasuk Ukraina. Sehingga dengan dilakukannya hal tersebut oleh Rusia, maka hal tersebut dikecam oleh PBB dan Rusia mendapatkan sanksi internasional.
Dikarenakan berberapa haldiatas, tindakan invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina ini berdampak ke beberapa hal lainnya seperti politik, ekonomi, geopoitik dan faktor lainnya. Salah satu bentuk dampaknya yaitu pemberlakuan embargo minyak oleh Uni eropa terhadap Rusia. Embargo sendiri adalah sebuah bentuk alat kebijakan luar negeri dari suatu negara ataupun aliansi yang bertujuan untuk memotong ataupun membatasi akses suatu negara terhadap pasar minyak global. Selain itu, embargo juga bertujuan untuk menekan perekonomian negara yang terkenan sanksi dan juga memaksa negara tersebut untuk mengubah kebijakayan yang telah mereka ambil sebelumnya. Sehingga dengan adanya embargo ini dapat memberikan efek jera kepada suatu negara walaupun juga kebijakan yang diambil juga berdampak kepada faktor ekonomi dan politik negara yang terlibat.
Dalam hal ini, embargo minyak yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap Rusia adalah dampak dari adnaya invasi yang dilaukan oleh Rusia ke wilayah Ukraina. Eropa merupakan negara yang melakukan ekspor terhadap 90% minyak mentah di kawasan Eropa sehingga dengan adanya embargo yang diakukan oleh Uni Eropa dapat menyebabkan perekonomian Rusia dalam sektor minyak menjadi terhenti dan hal tersebut dapat berpengaruh kepada perekonomian negara Rusia. Selain dari minyak mentah, produk perminyakan seperti bahan bakar bensin, diesel ataupun produk bahan bakar lainnya juga dilarang untuk masuk ke dalam wilayah Uni Eropa. Selain itu, negara negara di Uni Eropa juga bekerja sama dengan negara negara anggota G7 untuk melakukan pembatasan penjualan minyak yang berasal dari Rusia ke negara negara ketiga yang dimana hal ini bertujuan untuk membatasi oendapatan Rusia yang berasal dari perdagangan minyak Rusia serta untuk tetap menjaga pasokan minyak global.
Berdasarkan beberapa poin diatas, penulis juga beranggapan bahwa yang terkena dampak buruk jika dilakukan embargo minyak oleh Uni Eropa tidak hanya negara Rusia, tapi penulis juga beranggapan bahwa Uni Eropa bisa saja mendapatkan dampak negatif dari adanya pemberlakuan embargo ini. Jika dilihat lebih dalam lagi, pemberlakuan sistem embargo minyak ini memang dapat memberikan efek jera bagi negara yang mejadi target embargo ini tetapi juga akan berdampak negatif bagi negara yang menerapkan sistem embargo minyak ini.
Seperti yang penulis lihat, Rusia memang menjadi lebih sulit dalam pemasaran minyak mentah mereka karena adanya sistem embargo oleh Uni Eropa ini. Tetapi Uni Eropa juga mengalami dampak yang lumayan besar juga. Beberapa dampak yang penulis tau tentang dampak adanya embargo minyak ini bagi Uni Eropa yaitu negara negara yagn berada di kawasan tersebut mengalami krisis ekonomi karena mereka hars mencari sumber energi alternatif baru karena kebijakan yang dilakuakn oleh Uni Eropa dalam melakukan blockade terhadap minyak yang masuk dari Rusia yang dimana minyak bumi adalah bahan bakar utama kegiatan industri di negara Eropa. Selain itu karena adanya kenaikan harga terhadap
Menanggapi adanya hal tersebut, Rusia mengambil langkah tegas dalam menghadapi adanya embargo tersebut. Pihak Rusia masih gtetap melakukan penjualan minyak ke setiap negara yang ada tetapi untuk negara yang berada di Uni Eropa, setiap negara yang akan membeli minyak harus menggunakan Rubel (mata uang Rusia). Sehingga dengan adanya hal tersebut menyebabkan setiap negara yang akan melakukan pembelian minyak harus menukarkan mata uang mereka menjadi Rubel yang dimana dengan adanya hal tersebut menyebabkan negara tersebut menjadi rugi karena harus mengkonfersikan mata uang mereka terkebih dahulu ke dalam Rubel itu sendiri. Tetapi hal tersebut hanya berlaku bagi negara yang berada di kawasan Uni Eropa.
Sehingga dengan adanya program embargo ini akan memberikan dampak kepada kedua belah pihak dimana Uni Eropa terdampak dalam hal menjadi tingginya harga minyak mentah yang mereka impor dari negara lain seperti Amerika Serikat. Dan bagi Rusia dampak yang mereka rasakan berupa tertutupnya aksse bagi mereka untuk mengekspor minyak mentah mereka ke Uni Eropa.
Diharapkan bagi Uni Eropa dalam pembentukan suatu kebijakan agar mereka dapat memikirkan dampak untuk ke depannya agar kebijakan yang mereka ambil tersebut tidak menjadi boomerang bagi negara mereka sendiri.