      Sejarah memiliki daya tarik tersendiri yang mampu mengajak kita menyelami perjalanan panjang peradaban manusia. Melalui masa lalu, kita dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian tertentu membentuk dunia yang kita tempati saat ini. Kejadian-kejadian ini juga menjadi sumber inspirasi bagi karya sastra kontemporer. Salah satu medium yang mencerminkan perpaduan harmonis antara sejarah dan imajinasi adalah manga. Manga mampu mengangkat nuansa sejarah dengan cara yang unik dan menarik.
      Salah satu manga yang menggabungkan elemen sejarah dan cerita fiksi yang memukau adalah "Spy X Family" karya Tatsuya Endo. Manga Spy X Family memadukan latar belakang dunia yang mirip dengan zaman Perang Dingin dengan alur cerita yang penuh teka-teki dan intrik. Dalam perjalanan karakter karakternya, dapat kita temui refleksi mendalam terhadap peristiwa-peristiwa bersejarah seputar zaman Perang Dingin.
      Dengan memahami latar belakang sejarah yang mendasari manga "Spy X Family", kita dapat mengeksplorasi cara manga ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi cermin yang merefleksikan peristiwa sejarah. Essay ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis bagaimana sejarah terefleksi di dalam manga "Spy X Family"
      Manga Spy X Family adalah manga yang mengisahkan tentang seorang mata-mata Westalis yang memiliki kode nama 'Twilight' dengan nama samaran Loid Forger yang mendapat misi ke negara Ostania yang ber-ibu kota di Berlint. Manga ini memiliki latar konflik antara negara Westalis dan Ostania. Melihat latar belakang dari manga ini, tentu kita sebagai pembaca akan menerka-nerka dan menghubungkannya dengan kejadian yang pernah terjadi di dunia nyata, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Hal ini juga diperkuat dengan bukti penamaan ibu kota dari Ostania yaitu Berlint yang penamaanya mirip dengan ibu kota Berlin. Selain itu, penamaan Ostania dalam bahasa Jerman diambil dari kata 'Ost' yang artinya timur.
      Konflik antara Westalis dan Ostania yang dapat kita pandang sebagai Jerman Barat dan Jerman Timur, bisa kita hubungkan dengan era Perang Dingin antara Amerika dan sekutu melawan Uni Soviet. Dua kekuatan adidaya global pada saat itu, di mana Amerika Serikat dan sekutu memiliki pengaruh di Jerman Barat sebaliknya Uni Soviet memperluas pengaruhnya di negara-negara Eropa Timur hingga Jerman Timur.
      Keberadaan Loid Forger sebagai mata-mata pada pada manga Spy X Family guna mencegah perkembangan konflik antara Westalis dan Ostania tentu saja identik dengan era Perang dingin. Negara-negara super power, lebih memilih menghindari konflik bersenjata secara langsung dan mengirim mata-mata mereka ke negara lawan untuk menyebarkan pengaruh ideologi, persaingan teknologi, mencuri informasi militer, politik, dan ekonomi. Selain itu, negara-negara super power juga menyebarkan pengaruh mereka dengan ke berbagai negara di belahan dunia.
      Selain berfokus kepada peranan mata-mata di manga Spy X Family, kita juga membahas badan kemanan di negara tempat Loid Forger melakukan misinya, Ostania. Di Ostania, terdapat badan kontra intelijen yang bernama State Security Service (SSS) yang didirikan untuk menjaga ketertiban dalam negeri. Badan kontra intelijen ini juga disebut dengan polisi rahasia. Tujuan utama badan kontra intelijen ini adalah memburu mata-mata dan mengawasi masyarakat. Banyak taktik yang mereka gunakan, antara lain kekerasan, intimidasi, penyikasaan dan penyadapan telepon. Selain itu, setelah mereka mendapatkan informasi dari tersangka, beberapa dari tersangka akan dibebaskan, namun akan diawasi ketat, diperas agar menjadi informan mereka, bahkan tidak akan pernah terlihat lagi. Yuri Briar adalah salah satu karakter di manga ini yang menjadi anggota polisi rahasia ini
      Dengan adanya beberapa kesamaan dengan Jerman Timur era Perang Dingin, kita dapat membuat persamaan SSS dengan badan intelijen dan polisi rahasi Jerman Timur, yaitu Stasi (Staatssicherheitsdienst). Stasi didirikan di Berlin Timur, Jerman Timur pada tahun 1950. Tugas utama dari Stasi di antaranya memata-matai setiap warga, biasanya melalui melalui jaringan informan dari warga lokal, dan memerangi oposisi dengan segala cara, termasuk menghancurkan keadaan psikologis pembangkan. Selain kesamaan dalam motode bertugas, gedung markas SSS juga memilki kesamaan dengan markas Stasi.
Kita bisa lihat di manga chapter 11, di mana terdapat adegan penangkapan karakter yang bernama Jim Hayward seorang informan untuk Westalis yang bekerja di balai kota. Di chapter 11 ini juga kita akan disuguhkan adegan introgasi dan penyiksaan yang dilakukan oleh SSS sebagaimana halnya yang dilakukan oleh Stasi sebagai upaya menghancurkan psikologi lawan dan mendapatkan informasi. Hal ini dibuktikan pada chapter ini Jim Hayward akhirnya mengakui perbuatannya dan membocorkan beberapa infromasi kepada pihak SSS.
      Pada chapter 41, kita juga disuguhkan adegan aksi dari pasukan kontra intelijen ini. Adegan pada chapter ini berfokus pada misi mereka yang melakukan penyadapan, pengintaian, dan pengintaian terhadap orang-orang yang dianggap sebagai penghianat negara. Persis seperti tugas dari Stasi yang berupa memata-matai setiap warga dan  memerangi oposisi dengan segala cara.
      Kesamaan SSS dan Stasi tidak memungkiri bahwa tidak semua ciri khas Stasi digunakan sebagai ciri khas SSS. Sebagai contoh, kita perhatikan lambang SSS yang berbeda dari lambang Stasi. Lambang sayap pada lambang SSS identik dengan lambang sayap elang NAZI dibanding lambang senjata dan perisai Stasi. Bola mata pada lambang SSS mengambil inspirasi dari Eye of Horus.
