Mohon tunggu...
Fajri Mursalin
Fajri Mursalin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Fajri Impezza, Mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Sebagai Mahasiswa, ia aktifndalam berbagai organisasi yang dianggapnya sebagai wadah untukmenyalurkan fungsinMahasiswa itu. Himpunan Mahasiswa Islam, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Pangkep serta beberapa organisasi lainnya. Motto "Jangan pikirkan apa yang kau dapatkan, tapi lakukan apa yang dapat kau berikan. Meskipun menurutmu itu tak berarti banyak." Kata Bijak "Mahasiswa agen perubahan, bernafas dengan kebenaran, melangkah dengan darah perjuangan dan bertindak atas keadilan. Jangan Kau cabut badik itu, saat kau ragu untuk menikam penghianat depan matamu"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zaskia Gotik Jadi Duta Pancasila, Hukuman yang 'Tak Menghukum'

11 April 2016   15:07 Diperbarui: 11 April 2016   15:17 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hukuman yang 'Tak Menghukum'

Dijadikannya Zaskia Gotik sebagai duta (ambasador) Dokter Klinik Pancasila barangkali banyak yang memandang sebagai sesuatu yang tidak adil. "Ini melanggar kok malah dijadikan duta? dasar hukum di indonesia", seperti itulah komentar yang banyak beredar.

Memang jika melihatnya dari sudut itu tampak sangat tidak sepadan. Tapi, sebenarnya menjadikan Zaskia sebagai Duta adalah keputusan yang tepat. Pertama karena Zaskia sendiri memang tak paham tentang Pancasila, karenanya menjadi Duta mengharuskannya belajar tentang apa itu Pancasila, bagaimana pemaknaan dan pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Kedua, kedudukan Zaskia sebagai 'fublik figur' tak bisa dinafikkan. Sehingga menjadikannya Duta (secara gratis, tanpa perlu dikontrak) akan memberi nilai tambah. Media akan heboh meliputnya sehingga 'suaranya akan lebih nyaring' ke ke pelosok negeri. Sebagai artis yang tentunya mendapat banyak undangan menghibur akan lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat langsung. Sehingga kehadirannya di panggung-panggung tentu saja akan tetap melekatkan dirinya sebagai Duta Dokter Klinik Pancasila yang bisa memberi informasi kepada hadirin disana.

Ketiga, menunjukkan bahwa negara itu sangat manusiawi terhadap mereka yang mau mengakui kesalahan atas tindakan yang serupa itu. Sebagaimana Pancasila itu sendiri yang memandang manusia sebagai makhluk yang harus diperlakukan adil.

Keempat, Zaskia sekaligus menjadi contoh bahwa rupanya masih banyak masyarakat yang ada di negara ini yang belum sepenuhnya paham tentang dasar negara Indonesia serta yang terkait dengannya. Ini membuka mata bahwa kita semua masoh perlu belajar menghargai, memahami dan mengamalkan Pancasila yangbyelah menjaga kedaulatan negeri.

Akhirnya bahwa menajdadikan Zaskia Gotik sebagai Duta Dokter Klinik Pancasila adalah hukuman yang tepat baginya. Namun, tentu saja hukuman itu akan terasa dianggap sebagai keuntungan karena jadi Ambasador. Inilah kemenangan negara lewat pihak yang berwenang atas keputusan itu. Sebagaimana sebuah pepatah, "kemenangan sejati adalah saat lawan anda merasa tidak pernah dikalahkan." Semoga saja, Zaskia yang (sebenarnya) dihukum merasa itu bukanlah hukuman. Menjadi Duta tanpa dibayar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun