Mohon tunggu...
Fajri Ilham Syahbani
Fajri Ilham Syahbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menyukai alam, olahraga, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor-Faktor Keberhasilan Dakwah: Beberapa Cara untuk Mengembangkan Bahasa Retorika Dakwah

3 Juni 2024   17:10 Diperbarui: 3 Juni 2024   17:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Fajri Ilham Syahbani

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

      Faktor-faktor keberhasilan dakwah meliputi berbagai segi. Misalnya, pemanfaatan teknologi dan ketepatan dalam memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah. Namun, dalam konteks praksis, yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan bahasa retorika dakwah. 

      Untuk itu, dalam mengembangkan retorika dakwah verbal, baik lisan ataupun tulisan, minimal harus memperhatikan tiga hal, yaitu menggunakan bahasa baku, berbasiskan data dan berbasiskan riset. 

      Pertama, menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa yang sesuai dan tertera di dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku biasanya digunakan dalam forum formal atau resmi. Hanya saja, bahasa asing juga perlu digunakan sebagai selingan dalam setiap komunikasi baik lisan maupun tulisan. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada audiens. Adapun bahasa gaul ataupun daerah terkadang juga penting untuk digunakan satu dua kali dipilih. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens agar lebih dekat dengan pembicaraan dan juga agar ada joke atau candaan sebagai ice breaking. 

      Kedua, informasi yang disampaikan harus berdasarkan data. Data adalah fakta yang belum diolah. Sementara fakta adalah apa saja yang tertangkap oleh indera manusia, ada, dan nyata. Data itu dapat berupa simbol, angka, dan kata-kata. 

      Yang dimaksud berdasarkan data adalah materi atau tema yang disampaikan haruslah berupa fakta. Setiap fakta umumnya dapat diverifikasi bersama-sama. 

      Ketiga, informasi yang disampaikan berbasis riset. Riset adalah penelitian yang dimulai dengan pengumpulan data, analisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang dapat dikutip misalnya tentang jumlah penduduk Indonesia, perbandingan antar laki-laki dan perempuan, pendidikan, pendapatan per kapita, dan lain sebagainya. 

      Inilah beberapa cara untuk mengembangkan bahasa retorika dakwah yang dipandang menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam berdakwah yang sudah umum. Adapun faktor-faktor lainnya seperti pemanfaatan teknologi, keakuratan memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun