Mohon tunggu...
Fajri Ilham Syahbani
Fajri Ilham Syahbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menyukai alam, olahraga, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Dakwah dalam Al-Qur'an: Pengertian dan Penjelasan

6 Mei 2024   17:50 Diperbarui: 6 Mei 2024   18:20 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Fajri Ilham Syahbani
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode adalah menentukan cara yang tepat, metode dakwah adalah menentukan cara yang tepat untuk menyampaikan dakwah kepada masyarakat atau mad'u (objek dakwah).

Secara urut dapat dikatakan, awalnya pendekatan dakwah yang digunakan oleh da'i dirinci menjadi strategi dakwah lalu dirinci lagi menjadi metode dakwah

Dalam Al-Qur'an, metode dakwah terbagi menjadi tiga, Pertama: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" ( QS. An-Nahl/16: 125)

Metode dakwah dalam Al-Qur'an yang pertama yaitu bilhikmah (dengan hikmah). Menurut Syaikh Nawawi dalam kitab Tafsir Munir, Bilhikmah adalah dengan argumentasi yang pasti atau bukti yang akurat.

Orang yang memiliki hikmah dikatakan dalam Al-Qur'an adalah orang yang dianugerahi banyak karunia. "Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak' (QS. Al-Baqoroh/2: 269).

Metode dakwah yang kedua adalah dengan memberikan pelajaran yang baik. Bagi Syaikh Nawawi, pelajaran yang baik adalah bukti-bukti yang meyakinkan. Bagi Ibnu Katsir, dalam tafsirnya, pelajaran yang baik adalah semua yang dapat dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan hadist nabi.

Metode dakwah yang ketiga adalah dengan cara debat yang baik atau berdiskusi. Maksudnya, dari Ibnu Katsir, para da'i pada kondisi tertentu perlu berdebat atau membantah. Namun hendaklah menggunakan cara yang baik. Cara yang baik itu adalah, lanjut Ibnu Katsir, dengan cara lemah lembut dan bijaksana.

Bagi Syaikh Nawawi, berbantah dengan cara yang baik adalah dengan mengunakan dalil yang tersusun (rasional dan sistematik).

Hal itu dikatakan oleh Syaikh Nawawi bahwasanya manusia itu terbagi menjadi tiga;
Pertama, manusia yang memiliki akal sehat
Kedua, manusia yang memiliki nalar bersih tapi belum sesempurna memiliki akal sehat. Ketiga, manusia yang hanya suka berdebat tetapi tidak memiliki ilmu.

Jadi metode dakwah adalah cara dakwah yang dipilih oleh seorang da'i dalam dakwahnya. Adapun metode dakwah di dalam Al-Qur'an itu terbagi menjadi tiga yaitu, pertama bilhikmah (dengan hikmah), kedua memberikan pelajaran yang baik, ketiga berdebat atau berdiskusi dengan cara yang baik dan bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun