Mohon tunggu...
Fajri Hermansyah
Fajri Hermansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kemerdekaan Berfikir!

Kholidina fiiha abada Tidak berhenti-berhenti namun terus berjalan menuju keabadian yang sejati

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gen Z Berperang Melawan Fase Overthinking Usia 20 an

21 April 2024   13:04 Diperbarui: 21 April 2024   14:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian adanya generasi Z saat ini yang dihadapkan pada fenomena banyak hal dari sandwich generation, masifnya teknologi Arificial Intelegance, sebagai generasi bonus demografi dan abu-abunya masa depan anak muda hari ini.

Mereka yang lahir di umur 2000 an apa lagi yang saat ini sedang masuk dalam dunia perguruan tinggi yang banyak mengalami overtingking terhadap masa depan pasca dunia perkuliahan. Tingkat pendidikan di indonesia semakin meningkat dengan adanya banjirnya beasiswa dari pemerintah memungkinkan meluasnya persaingan antar sarjana nantinya. Sedangkan riset-riset akademik mengatakan peluang kerja di masa depan bisa diambil alih oleh AI atau Robot yang didesain seperti manusia secara kecerdasan bahkan mungkin bisa melebihi manusia itu sendiri. Faktanya mahasiswa hari ini diarahkan sebagai pekerja yang jelas akan dihadapkan pada persaingan 2 dimensi sesama manusia dan robot. Soft skill sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan anak muda Indonesia kedepan.

Ketika bicara Gen Z saat ini tidak lupa juga trend menarik nya adalah sebagai sandwich generation atau generasi yang menjadi tulang punggung keluarga maka mereka harus membagi waktu antara kuliahnya, kerjanya, metime nya sungguh generasi ini yang sangat diuji secara mental di era saat ini.

2045 Indonesia digadang-gadang akan mengalami bonus demografi dimana kondisi usia produktif akan lebih banyak dibanding non produktif. Gabungan antara G Milenial dan Gen Zillenial mendominasi populasi Indonesia nantinya. Pemerintah menggenjot sektor pendidikan formal dan non formal untuk mempersiapkan era emasnya. Maka dengan sebanyak-banyaknya Sumber daya manusia Indonesia disiapkan secara agresif untuk menyiapkan kualitas manusia yang memadai nantinya. Bahkan ketika bonus demografi ini terjadi sedangkan Indonesia tidak siap secara kualitas SDM nya bisa menjadi bencana fatal yang sulit dihindarkan, akan banyak pengangguran, krisis, dan lain sebagainya sebagai efek kegagalan maka anak muda sekali lagi dihadapkan pada tantangan besar bangsa ini sebagai dinamika peradaban bangsa Indonesia yang besar.

Terakhir perlu kita sadari bahwa tingkat kriminalitas, minimnya literasi dan kesadaran anak muda juga masih memprihatinkan, maka hal ini yang menjadi faktor mudahnya ovt dan abu-abu nya peluang kesuksesan dimasa depan bagi anak muda. Maka pemerintah perlu menjadikan fokus secara kebijakan untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas anak muda dalam menjawab tantangan-tantangan yang mulai berdatangan.

Penulis : Fajri Hermansyah (Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun