Mohon tunggu...
Arief Rachman Hakim
Arief Rachman Hakim Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sedang menempuh studi ilmu hukum di salah satu PTN di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Reporter Liputan 6 dan Lagu Kebangsaan Saat Pelantikan Jokowi

16 Oktober 2012   03:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya mau nulis hal ini kemarin dan nulis hal-hal yang ingin saya tulis. Cuma yaaah, akhirnya muncul juga pengumuman dari empunya kompasiana, kalau kompasiana lagi trouble. Iyah, yang membuat saya galau, entah gimana kompasiana page-nya bisa ngeload, bisa login, tapi kontennya nggak muncul sama sekali :( huaaaaaaaaaaaahhhhh trouble nya dimana ini, laptop saya, browser saya kah? sampai pakai laptop lain mencobanya pun hasilnya sama. Galau dah mau menulis. Yah semoga para web developer, database developer dibalik kompasiana segera bisa memulihkannya :D

Oke, to the point, ketika kemarin saya pergi ke sebuah bank dan kebetulan sedang merelay tayangan dari SCTV yang saat itu sedang menayangkan pelantikan Joko Widodo- Basuki Cahaya Purnama sebagai DKI 1, dan satu juga yang menjadi perhatian saya dan miris melihatnya.

http://video.liputan6.com/main/read/1/1106395/0/jelang-pelantikan-jokowi-ahok

Link diatas adalah tayangan yang sama ketika saya melihatnya waktu di bank tadi. Yang membuat miris adalah sang field reporter dari SCTV entah emang nggak mendengar ada lagu kebangsaan atau memang mis-komunikasi di peralatan audio dalam dan diluar, sehingga ketika waktu kebangsaan diperdengarkan, si reporter terus saja nyerocooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooossss!!! what the h*ll...!!!
Jujur saya kecewa melihat kelakuan si reporter itu. Dengan asumsi saya, pastilah ada komunikasi dari tim didalam atau luar tentang apa yang terjadi didalam. Seperti ketika kita melihat tayangan peringatan kemerdekaan, kan ada tuh stasiun tv yang emang full merelay apa yang dari istana, dari mulai sampai akhir tanpa banyak bac*t, dan adapula yang diseluruh prosesnya terkecuali waktu pengibaran dan lagu indonesia raya ngebac*t muluk. Nah disitu menggugah hati saya, kenapa bisa terjadi hal seperti itu.

Sayapun bukan orang hukum seperti pak Yusril yang beberapa kali meng-KO istana soal kecacatan peraturan atau undang-undang, tapi setidaknya menggugah saya untuk melihat UU No. 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara,  serta lagu kebangsaan. Pada bab lima, dibagian ketiga pasal 62:

Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan  diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri  tegak  dengan sikap hormat.

Asumsi saya tentang pasal itu tak lain, minimal kalau ada waktunya lagu kebangsaan, kata orang jawa mbokyo menengo sek (sebaiknya diam saja dulu) karena posisi anda sebagai field reporter saya sedikit positif thinking aja lah mungkin enggak tahu kalau didalam lagi menyanyikan lagu yang sempat terlarang dijaman kompeni itu. Yah kalau emang tahu, ya menurut saya kebangetan banget lah, mana rasa hormatnya pada lagu kebangsaan? Lagu yang pertamanya hanya diperdengarkan dengan biola pada 28-10-1928 sampai sekarang kita bisa menyanyikan dengan full 3 stansa kalau mau ?

Saya tidak akan membahas teknisnya gimana, karena sayapun melihat reporter-reporter lainpun juga hampir tidak melakukan nyerocos seperti yang diatas tadi. Seperti penyambutan presiden negeri antah berantah ketika ada lagu kebangsaan kedua negara kan toh diam tuh reporter punya mulut.

Bukan bermaksud menghakimi, tapi cuma ingin kita sama-sama refleksi. Kita sering meneriakkan nasionalisme, ganyang negeri baduwi malayan, tapi sama lagu nasional nggak ada hormatnya sama sekali.

Salam persahabatan, :)
cmiiw

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun