Ada salah satu santri At Thohiriyyah yang dimana dia merupakan pindahan dari pondok yang  membolehkan menggunakan handphone 24 jam. Katanya "selama saya di pondok ini, lebih fokus lagi dalam mengaji terutama dalam menghafalkan KalamNya Alloh, dan tentu jangka dalam menyelesaikan hafalan pun lebih cepat, karena ketika saya di pondok dulu, bermain handphone nya tidak terkontrol, dengan saya pindah pondok At Thohiriyyah ini alhamdulillah target-target saya sudah selesai berkat pembatasan handphone ini dan tentu dukungan lingkungan juga yang sama-sama tidak bermain gadget terlalu larut".  Dia adalah Himmatul Aliyah yang sekarang sudah selesai Menghafal Al-Qur'annya dan sudah selesai S1, akan tetapi masih tetap di pondok karena masih proses menyelesaikan program madin.
Begitulah ketika pemegang handphone tidak bisa mengendalikan diri dalam penggunaananya akan menutup dirinya dalam berkembang. Kebanyakan para remaja sekarang, baik itu mahasiswa ataupun santri kurang menggunakan handphone atau alat teknologi yang lain dengan baik. Mereka berlarut-larut memakai handphone tidak untuk mencari wawasan, akan tetapi hanya untuk hiburan. Sehingga banyak tugas yang terabaikan. Menurut kacamata saya, melihat santri-santri yang membawa handphone dengan yang tidak itu lebih giat dan rajin yang tidak membawa handphone. Wishlist dalam targetnya lebih tertata dan terlaksana dengan baik. Akan tetapi tidak memungkiri bahwasanya santri yang membawa handphone itu tidak bisa me-manage waktu. Banyak juga santri yang membawa  handphone akan tetapi target nya juga dapat terlaksana dengan baik. Semua tergantung dengan individu masing-masing.
Beberapa dampak negatif ketika mahasiswa santri yang tidak dibatasi dalam pemakaian handphone, jika dari santri tersebut tidak bisa mengendalikan juga mempengaruhi dalam interaksi sosial. Mereka bisa menjadi difungsi sosial, intensitas interaksi langsung dengan orang lain berkurang, mahasiswa santri kurang peka terhadap lingkungan sekitar, kulaitas interaksi juga rendah.
Selain dalam perihal sosial, dampak negatif penggunaan handphone juga mnyebabkan masalah terhadap kesehatan seperti sakit kepala, sakit leher dan panas matanya sehingga santri enggan untuk mengaji karena keluhan itu. Bahaya dalam penggunaan handphone ketika menggunakan fitur-fiturnya seperti tiktok, instagram, dan lain lain jika tidak bisa mengontrolnya dapat mengganggu tugas kewajibannya sebagai seorang pelajar sekaligus seorang santri dan mahasiswa. Mahasiswa sekarang kebanyakan menyukai nonton drama korea, mereka rela satu harian tidak tidur sebelum episodenya selesai, bahkan mereka mengabaikan makanannya juga. Dan tidak sedikit yang memiliki penyakit magh ataupun tipes karena mereka mengabaikan makannya terlalu larut memakai handphone. Pembatas dalam penggunaan cocok sekali untuk para mahasiswa santri tersebut, menjadi lebih giat, fokus, dan lebih termanage lagi dalam kegiatannya. Dan menjadikan taqorub dengan Sang Illahi pun lebih fokus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H