Mohon tunggu...
Fajar Yudo
Fajar Yudo Mohon Tunggu... -

seorang pengangguran yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dibuka Pendaftaran Relawan Ganyang Malaysia

4 September 2010   11:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:27 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Sehabis mengantar istri jalan - jalan ke pasar saya luangkan untuk membuka facebook dan baca - baca kompasiana, yang beritanya tidak ada yang lain selain, koar - koar ganyang, sikat, libas, bungkus, Malingsia atau yang dapat saya simpulkan ingin mengadakan (konfrontasi) dengan Malaysia.

Nah, saat membuka facebook saya, di dinding facebook milik Surabaya ada pengumuman bahwa telah dibuka Posko Pendaftaran Relawan Ganyang Malaysia di Bojonegoro. Target mereka akan memberangkatkan sekitar 100 pesilat. Dijamin GRATIS.

Jadi jika anda yang selama ini komentar koar - koar ingin mengganyang Malaysia, inilah kesempatan emas buat anda untuk membuktikan kepada negara, bahwa anda masih punya rasa nasionalisme dan patriotisme.

Berita selengkapnya dapat diakses disini :

http://www.facebook.com/home.php?#!/suroboyo?ref=search

Padahal jika kita membaca harian kompas hari ini, Sabtu, 4 September 2010, dihalaman Nusantara, Kolom Bilateral, yang berjudul "Investasi Malaysia di Kalbar Rp 12 Triliun", yaitu investasi pengusaha Malaysia di sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat sedikitnya Rp 12 triliun hingga tahun 2010. Lahan kelapa sawit yang dikembangkan pengusaha Malaysia mencapai 300.000 hektar dari 500,000 hektar luas total kebun kelapa sawit di Kalimantan Barat. ( Sumber : Harian Kompas, sabtu, 4 September 2010)

· Jika negara kita benar - benar berperang dengan Malaysia, bagaimana nasib sekitar 2 juta Tenaga Kerja Indonesia yang kini tengah mencari nafkah di negeri jiran tersebut, sedangkan mereka (baca = para Tenaga Kerja Indonesia) telah menyumbangkan banyak devisa bagi pembangunan bangsa.

· Pernakah anda berpikir, bahwa anggaran untuk perang melawan Malaysia, kita membutuhkan sekitar 30 Triliun/minggu (menurut keterangan Menteri Pertahanan), yang menurut pandangan saya, anggaran tersebut lebih pantas untuk perang melawan kemiskinan, pembrantasan kebodohan, jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, dan pemberian gizi kepada para balita sebagai generasi penerus bangsa.

· Suatu negara jika menghadapi ancaman lebih - lebih yang datangnya dari luar negeri, pasti telah mempersiapkan (merpersenjatai) negaranya dengan senjata modern, seperti pesawat tempur, kapal perang, rudal, tank dan sejenisnya. Pernahkah anda berpikir , jika Malaysia benar - benar mendapat ancaman dari Indonesia, saya yakin Malaysia telah mempersiapkan segala persenjataannya yang kemungkinan didapat (bantu) dari negara Inggris. Sedangkan bagi negara kita, pastilah sang Super Power, Amerika, akan memberikan bantuan senjata yang diperlukan dengan sistem utang (pinjaman) atau dengan sistem lain seperti barter dengan sebuah pulau untuk pangkalan militernya. Gawat tambah runyam kondisi negara Indonesia.

· Sejarah mengatakan bahwa semua suku di Indonesia banyak yang berdomisili di Malaysia, seperti suku Jawa banyak terdapat di Johor dan Selangor, juga suku Aceh banyak juga yang di Malaysia dan negeri Sembilan sebagian penduduknya berasal dari suku Minangkabau. Tahukah anda? Bahwa Sultan Selanggor tersebut berasal dari suku Bugis.

· Kita negara serumpun (melayu) sebagian besar penduduknya banyak yang beragama Islam. Mengapa kita harus berperang dengan saudara kita sendiri, serumpun dan sama - sama penganut agama islam. Harusnya kita harus hidup RUKUN dengan negara Malaysia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun