Mohon tunggu...
Fajar Wibowo
Fajar Wibowo Mohon Tunggu... -

Suka tertawa dan sederhana. http://about.me/fajar23

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harimau Anggun

26 Juni 2011   11:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harum kulitmu kurasakan, harum tangan yg pernah menjadi milik ragaku.

Seikat mawar

pernah kau bawa kedalam

hidupku, indah kukenang.

Terang wajahmu

dikala lampu aku padamkan,
desahan lembutmenderah kearah hidungku,
bibirku kau kecup, wangi harummu.

Malam ini dikesepian Kota ini, aku berharap, kau berada disebelahku.

Akan aku,

Cengkram, tindih,

Dan gulingkan kau dikasur ini.

Pastinya akan terdengar, desah mesramu,

memanggil namaku, dengan nafas yang tersengal tak bernada.

Ragamu indahmu,

lekukan disetiap bagian indahnya,

ku raba, nafasmu kian naik, tanpa sedetikpun turun,

menderu-deru, menggairahkan, nafasku tak dapat berhenti hanya untuk istirahat saja.

Tanganmu lembut,

Meraba setiap jengkal ragaku,

sampailah pada punggung bagian kiriku, kau raba,

aku tak dapat bernafas, naik, naik dan terus naik, gairahku memuncak,

aku semakin tak terkendali.

Kau cium,

setiap jengkal mukaku,

mataku, hidungku, dan tanganku mulai kau tuntun,

menuju semua bagian terindahmu, aku mengikutinya

dengan birahi yang sudah meletus tak terkendali.

Desahanmu,
gerak gemulai badanmu,
bibirmu beradu, lidah tak lagi hanya diam,
kini kian liar, Harimau Kalimantan kau kalahkan.


Aku merindukannya malam ini, Harimau anggunku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun