Mohon tunggu...
Fajar T
Fajar T Mohon Tunggu... Administrasi - WNI

Learn to Learn..........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Janji Mentari

20 Juni 2011   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja merambah petang merayap malam... Terpaku sendu di sudut ruang bisu... Hening berbuah pening silau berdesing nyaring... Himpitan bertubi-tubi tiada henti merasuk hati... Satu biduk telah ditambatkan tawarkan sebuah harapan.. Enggan ku mendekat... Dia memanggilku, Dia menyapaku... Namun pekat telah dulu mendekat... Berpadu dalam gemuruh deru amarah lautan... Dia Terhempas hancur berkeping-keping... Berserakan tanpa kesan di hadapanku... Bintang ku senang kau datang Namun hati ini hanya untuk Mentari... Meski seribu sembilu menghujamku... Keteguhanku lebih dari sekedar lapisan baja... Aku adalah batu karang di tengah gelombang... Tak akan ku beringsut sampai ku keriput.. Sudut Kota, 20 Juli 2011 Sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun