Malam ini saya berperan sebagai dokter bedah. Tapi bukan membedah manusia, hewan atau tumbuhan. Saya akan membedah istilah Katrok. Istilah katrok dari “MR Ray Thukul” ini sempat menjadi top hit dan populer dalam kehidupan sehari-hari. Katrok sama artinya dengan ndeso, kampungan, wagu , saru dan Unyu....
Nah, sekarang saya akan membius Katroks dan nikmatilah proses pembedahan yang katrok ini...
Katrok sama bunyinya dengan CUT+ROCKS (baca=katrok).
CUT = potong
Rock = Musik Rock (rok wanita??? Boleh...)
Cutrocks (katrok) menurut pandangan saya yang belum minus ini adalah hasil dari guntingan-guntingan musik rocks atau rok wanita yang berserakan dan tiada bentuk. Berantakan, acak-acakan, semrawut dan terkadang bikin ribut bahkan semaput. Intinya Cutrocks (Katrok) tersebut membuatnya terkesan ndeso, kampungan, norak, wagu dan saru. Yang mungkin sembilan dari sepuluh orang akan berkata “ Dasar Katroks!!!!”. (ngelap keringet bentar...)
Mungkin benar dan hampir sepakat manakala kita berkata “katrok” untuk potongan-potongan musik rock (rok wanita tersebut) karena mungkin kalau diamati terkesan tak berharga, tak bermakna dan tak berguna. Namun apakah yang akan terjadi ketika potongan-potongan berhasil menemukan potongan-potongannya kembali?
Saya yakin anda akan sepakat mengatakan “Hebat!!!, Kueren!!!, Ajib, waawww!!!”
Moral : Jangan malu dikatakan katroks, karena sejatinya katroks adalah proses menemukan kepingan-kepingan kehidupan yang tercecer dalam menentukan jati diri dan arti kehidupan.
Salam Katroks... :D
Jakarta, 15 Juni 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H