Mohon tunggu...
Fajar T
Fajar T Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Learn to Learn..........

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tips Agar Bebas Denda Telat Lapor SPT Tahunan WP OP

2 April 2014   05:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:12 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mak Jang... Udah bulan April ternyata... aku lupa belum lapor SPT Tahunanku... wah bisa kena denda aku nanti!!", Kamandanu tersentak bukan kepalang.

Selasa pagi menyapa... Waktu menunjukan Pukul 07.00 WIB, Kamandanu sudah sampai di kantornya yang megah di Jakarta. Pagi itu juga, Kamandanu baru tahu bahwa batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh telah berakhir tanggal 31 Maret 2014  kemarin.

Hari selasa dilalui Kamandanu dengan kegelisahan, gundah dan juga takut dengan konsekuensi yang akan dia terima jika ketahuan tidak lapor SPT. Bahkan dalam perjalanan pulangpun Kamandanu masih terus kepikiran dengan masalah itu.

Setiba di rumah, selepas mandi makan dan beribadah Kamandanu duduk termenung di teras depan rumahnya sembari menikmati secangkir kopi buatan istrinya yang cantik jelita penuh pesona.

Tak berapa lama kemudian, Dwi Pangga Kakak Kamandanu datang...

“Kenopo le koq raimu wis mecucu? (Kenapa de" koq mukamu sudah kusut?)”

“Gini Mase… aku lupa belum lapor SPT PPhku e Kang... paling telat kemarin ternyata... di denda nggak ya Kang? Kepalaku jadi pusing mikirinnya, Huuh!! Kamandanu menghela nafas panjang... dan setelah di amati sedikit muncrat ternyata.

"Hmhhhmmmh... kesel pasti yo kalo kelupaan gini, telat lapor langsung didenda 100 ribu... sabar yo le, xi..xi... Lapor SPT tahunan memang dah kewajiban kita le... sudah di tulis di Undang-Undang."

"Seratus ribu?? Banyak banget??!!! Hu... hu..." Emang lapor tuh Wajib Mase?

“He..he... Di indonesia... sistem pajaknya self assessment le... sederhananya kita sebagai Wajib Pajak dipercaya untuk menghitung, membayar di bank dan melaporkan SPT..”

Lah khan itu!!! Menghitung, membayar dan melapor khan?? Harusnya yang lapor pajak khan Personalia kantorkukhan Kang? Wong dia yang motong gajiku tiap bulan buat bayar pajak koq, berarti harusnya dia yang lapor khan??!!”

“He...he... pinter kamu le... tapi kamu Ruth Sahanaya alias Keliru... bener yang menghitung dan membayar pajak penghasilanmu itu personalia kantormu... tapi yang wajib lapor SPT tahunan yo dirimu sendiri no... Apa kamu mau, seluruh hartamu, tabunganmu plus utangmu dibaca banyak orang... bahaya itu le...Lagian gimana caranya bendahara bisa tau informasi-informasi kayak gitu... jumlah pegawai kantormu khan ribuan to? Bias semaput personaliamu nanti… “

“Wah iya juga ya... baru “ngeh” aku Mas... kasian juga ya Personalia kantorku kalo ngerjain laporan ribuan pegawai gitu, tak pikir tugasku cukup menyimpan bukti formulir ini saja Kang?”

“He..He... yo ora popo, wong belum tau koq... yang penting mau belajar khan bagus... Jadi selain menghitung dan nyetorkan pajakmu... bendahara wajib bikin formulir A1 atau A2, sebagai laporan kepadamu bahwa gajimu per bulan dipotong PPh, sekaligus sebagai bahan buat nyusun laporan SPT tahunanmu”

“Ooohh... gitu ya rupanya mase... Tapi aku tetep kena denda ya? 100 ribu... Hu..Huu...!!” Kamandanu kembali mecucu.

“Pasti… yo memang seharusnya begitu le... salah sendiri nggak lapor.” “Jangka waktu pelaporan SPT Tahunan PPhmu maksimal sampai 31 Maret 2014. Penyampaian lebih dari tanggal itu berarti telat, kalau telat kena ya seharuse kena denda 100 ribu…”

Emmh... Tapi aku punya Ajian khusus biar nggak kena denda... Mau, Mau?

“ Mau sekali mas!!!”

“Ha2... baiklah, Jadi begini adikku...di tahun 2014 ini, Direktorat Jenderal Pajak ngasi kelonggaran pelaporan SPT tahunan PPh OPmu itu..”

“Lah, maksudnya kelonggaran gimana mase?”

“Maksudnya, kalaupelaporan SPT PPhmu lewat daritanggal 31 Maret 2014 tidak dikenakan denda 100 ribu le...”

“Wah.... Gurih.... gimana caranya mase?” Kamandanu mendadak sumringah.

“Segera laporkan pajakmu secara online lewat e-filing.... Mudah, cepat dan aman... plus bebas denda 100 ribu... mudah khan? Ingat ditunggu sampai tanggal 30 April lho ya... jangan lewat, kalao lewat ya siap-siap saja kena denda 100 ribu.

“Wah yang bener mase? Gimana caranya ntu e piling?”

“Okey…. e-filing cukup tiga langkah mudah.”

Daftar,Registrasi dan Lapor SPT.

Daftar

Daftar ke Kantor pajak terdekat, isi formulir permohonan e fin.

Senjata yang harus disiapkan:KTP dan NPWP.

Registrasi dan Aktivasi

Setelah mendapat E fin, registrasi di https://efiling.pajak.go.id/index, siapkan alamat email yang valid ya... jangan sampai emailnya nggak bisa dibuka atau passwordnya lupa.

Lapor SPT

“Nah kalau sudah aktivasi selanjutnya ya bikuneh bikin SPTnya, kalau lewat www.pajak.go.id, sementara baru bisa yang 1770 S dan 1770 SS ya..”

“ Jika SPT selesai dibuat klik simpan.”

“Klik dashboard dan klik kolom minta kode verifikasi.”

“ Kode verifikasi akan dikirim ke email, periksa di inbok atau spam.”

“Klik kirim SPT, akan muncul alert masukan kode verifikasi, nah salin kode verifikasi yang telah dikirim melalui email tadi, dan selesai deh tugas menyampaikan SPTnya...”

“Kamu akan memperoleh bukti penyampaian SPTmu melalui email, sampai disini kewajibanmu selesai Kamandanu adikku. “

“Wah semudah belanja online ya ternyata, bahkan lebih mudah menurutku itu Mase..”

“Benul sekali adikku, tak ada 10 menit selesai koq,MUDAH, bisa di mana saja, kapan saja, bebas macet, antri, dan BEBAS SANKSI!!! Gurih tenan khan le?”

“Wah yo pasti... Alhamdulillah, karena e-Filing aku tidak kena denda 100 ribu... Ha... Ha.. Ya sudah makasih banyak ajiannya ya mase.. besok pagi tak ke Kantor Pajak depan kantorku buat daftar E-fin.”“Akhirnya tenang juga aku..., Ayo Kang diminum kopinya..”

Tomat eh Tamat...



Mau Bebas Denda Telat Lapor SPT Tahunan?, MUDAH… Lapor SPT Online saja…”

Apa itu e filing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun