Mohon tunggu...
Papua Israel
Papua Israel Mohon Tunggu... -

Datang dari yang tertindas bukan untuk menindas tetapi mengangkat dan membela yang tertindas - Papua barat----- Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kisah Korban Penembakan di Paniai

21 Mei 2012   08:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_182764" align="alignleft" width="220" caption="Amos Kegepe, 22 tahun"][/caption] Salah satu dari 5 korban penembakan di paniai oleh brimop, telah mengisahkan tetang terjadinya peristiwa penembakan.

“Kami tidak Rampas Senjata, Siapa bilang kami rampas senjata, itu hanya alasan dari kesalahan mereka, rampas juga mau bikin apa. Itu alasan dari mereka saja. Brimob tembak kami karena Brimob amankan biliar dan perempuan mangker yang ada di tempat biliar itu.”

Amos Kegepe, 22 tahun, salah satu korban penembakan oknum Brimob di Lokasi 45 kawasan pertambangan emas tradisional di Degeuwo, Kampung Nomouwodide Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, mengatakan, ia tak pernah merampas pistol. Hanya memang sempat adu mulut dengan beberapa anggota Brimob di tempat main biliar milik Ibu Ona.

“Waktu itu kami ke tempat biliar untuk main biliar. Tapi karena Ibu Ona tidak kasih ijinkan, jadi kami sempat baku marah. Itu benar. Dan beberapa saat kemudian Brimob datang, langsung tembak kami semua,” tutur Amos Kegepe menjawab pertanyaan Yones Douw, salah seorang pekerja kemanusiaan saat menjenguknya di bangsal RSUD Nabire, Rabu (16/5) kemarin. “

Kami kaget karena ada bunyi senjata. Kami tidak rampas pistol, rampas juga mau bikin apa. Itu alas an dari mereka saja. Brimob tembak kami karena Brimob amankan biliar dan perempuan mangker yang ada di tempat biliar itu.”

Amos Kegepe telah dievakuasi ke Nabire, Rabu (16/5) siang, dengan menggunakan helikopter. Ia tertembak di bagian kaki kiri dan betis kanan. Saat ini Amos Kegepe sedang menjalani perawatan secara intensif di RSUDNabire setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan luka-luka. Pada kejadian Selasa (15/5), ada lima orang yang jadi korban penembakan. Salah satu pemuda yang menderita luka serius adalah Yulianus Wagepa. Saat ini Yulianus Wagepa sedang kritis, karena tertembak pada bagian belakang, peluru masih bersarang dalam tubuhnya.

Tiga korban lainnya, Lukas Kegepe (20 tahun) tertembak di bagian perut. Selpius Kegepe (22 tahun), tertembak di tiga bagian tubuh lengan tangan kanan, dada dan bagian pinggang kanan. Sedangkan Melianus Kegepe yang juga Kepala Suku Muda, tewas di tempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun