Puluhan Mahasiswa di Kabupaten Blitar unjuk rasa tuntut Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Bachtiar Sukokarjaji turun dari jabatannya. Aksi unjuk rasa ricuh pintu pagar kantor Bupati beberapa kali berusaha dirobohkan mahasiswa, karena tidak ditemui oleh Sekda yang tidak berpihak terhadap pengentasan kemiskinan dan tidak mampu mengelola anggaran.
Blitar Raya News.com, BLITAR - APBD tahun 2011 Kabupaten Blitar yang tidak pro rakyat miskin, mendapat protes keras dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Blitar, Forum Bumi Kelangitan (FBK) dan Forum Blitar Raya (FBR). Mereka melakukan aksi unjuk rasa hari ini 05/05/2011 di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, karena menilai Sekda Kab. Blitar, Bachtiar Sukokarjaji dinilai tidak mampu mengelola anggaran yang berpihak kepada pengentasan kemiskinan. Awalnya aksi berjalan tertib dan damai, karena Sekda Bactiar tidak menemui akhirnya masa unjuk rasa yang kecewa berusaha mendobrak pintu pagar kantor Pemkab Blitar secara bergantian. Atas kesigapan aparat kepolisian yang segera menenangkan masa, akhirnya aksi tidak mengarah ke tindakan anarkis. Puluhan masa peserta demo dengan membawa berbagai poster yang isinya menuntut Sekda Kab. Blitar mundur dari jabatannya. Pasalnya Sekda dianggap tidak punya kepedulian terhadap rakyat maiskin atau rakyat kecil.
Menurut Koordinator Aksi, Ferry Ridwan tuntutan aksi terbukti didalam APBD 2011 sama sekali tidak ada anggaran yang mengakomodir untuk pengentasan kemiskinan. Kebijakan Sekda Bachtiar ini dinilai tidak becus dalam mengelola anggaran dan tidak memiliki hati nurani. Dari APBD 2011 Kabupaten Blitar yang sudah ditetapkan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 1,1 triliun tersebut tidak mencerminkan untuk kepentingan rakyat miskin, namun anggaran tersebut untuk pengadaan Mobil Dinas Bupati dan wakil Bupati yang nilainya hamper Rp. 7 miliar dan untuk biaya operasional.
“Sampai saat ini masih banyak warga yang tinggal dan tidur di kandang sapi, kambing. Ini menunjukkan Sekda dan Dinas Sosial tidak becus mengelola anggaran dan tidak ada kebijakan yang mengakomodir pengentasan kemiskinan. Untuk itu Sekda dan Kadinsos harus turun,”jelas Ferry.
Merasa tidak ada hasil dan ditemui Sekda Bachtiar, akhirnya masa melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Kab. Blitar. Karena masa tidak diperkenankan masuk halaman gedung dewan, kericuhan juga hampir terjadi, namun sempat terjadi aksi dorong antara masa dengan Polisi didepan pintu masuk. Akhirnya masa aksi diperbolehkan masuk dan ditemui ketua DPRD Kabupaten Blitar, Guntur Wahono.
Ketua Dewan akan menindak lanjuti masalah ini serta akan dibahas dengan Komisi yang membidangi juga akan memanggil Sekda dan Kadin Sosial.
“Kami akan segera membahas masalah ini dengan Komisi yang membidangi dan akan memanggil Sekda juga Kadin Sosial untuk dimintai penjelasan,”jelas Guntur. (JFT)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI