Mohon tunggu...
Fajar Setyawan
Fajar Setyawan Mohon Tunggu... -

Orang biasa yang lahir dan dibesarkan di desa kecil. Baru belajar menulis sederhana. Mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih untuk semua komentar, kritik, dan saran. Salam Persahabatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Darahmu Biru

19 Mei 2010   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Darahmu Biru
ketika mengalir membasahi pipi
lalu menetes di bahuku
Kuseka dengan sapu tangan

Darahmu biru
tatkala memercikan belaian
tuk hatiku yang membatu
dan kaubisikkan
cerita tentang keganasan gelombang lautan

Tak mungkin,
1000 tahun tak khan mungkin
aku sanggup hidupkan bebatuan
jadi kehidupan
sedang aku sendiri mati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun