Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lingkaran Kesalahan

2 Oktober 2024   07:17 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika aku sampai di restoran, Lina sudah menungguku dengan wajah yang sulit diartikan. "Maaf, sayang. Tadi aku---"

"Enggak perlu alasan lagi, Ardi," potongnya cepat. "Aku udah denger ribuan kali. Aku enggak minta kamu jadi sempurna, tapi bisa enggak sekali aja kamu tepati janji?"

Aku terdiam. Lidahku kelu. Di titik itu, aku tahu, bukan hanya soal waktu atau keterlambatan lagi. Ini lebih dalam. Ini soal rasa tanggung jawab dan komitmen. Aku berkali-kali janji, tapi tak pernah benar-benar berubah.

"Kita butuh waktu, Ardi. Aku butuh kamu buat mikirin apa kamu benar-benar mau berubah, atau kita cuma jalan di tempat," ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Setelah itu, dia pergi meninggalkanku duduk sendiri, terpaku.

Malam itu, aku sadar kalau semua kesalahanku akhirnya menumpuk jadi satu masalah besar. Namun, kesadaran itu belum cukup buatku benar-benar berubah. Setiap kali aku berpikir, "Ini titik baliknya, Di. Kali ini harus lebih baik," selalu ada saja hal yang membuatku kembali pada pola lama.

Aku sadar, kesalahanku adalah cerminan dari diriku sendiri---kebiasaan menunda, selalu merasa punya waktu, dan keinginan untuk merasa nyaman. Dan di sanalah masalah sebenarnya: aku belum cukup berani untuk keluar dari zona nyaman itu, bahkan ketika kesalahan itu mulai merenggut banyak hal dariku.

Akhirnya, aku tahu aku harus berubah. Tapi, seperti biasa, mungkin besok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun