Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Viral di Media Sosial: Garuda Biru Indonesia Darurat Ini Artinya

23 Agustus 2024   07:57 Diperbarui: 23 Agustus 2024   13:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: https://www.youtube.com/watch?v=JTcOy3bJ4p4

"Garuda Biru Indonesia Darurat" merujuk pada simbol dan gerakan sosial yang sering dikaitkan dengan perasaan darurat atau krisis di Indonesia, terutama dalam konteks sosial, politik, atau lingkungan.

Garuda Biru adalah modifikasi dari lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, di mana warnanya diubah menjadi biru. Warna biru biasanya digunakan untuk melambangkan kesedihan, kecemasan, atau situasi yang dianggap darurat. Istilah "Indonesia Darurat" menunjukkan bahwa negara sedang berada dalam kondisi yang dianggap gawat atau mendesak, yang memerlukan perhatian segera.

Ungkapan ini sering digunakan oleh aktivis atau kelompok masyarakat yang ingin menyoroti masalah-masalah mendesak di Indonesia, seperti krisis politik, lingkungan, atau pelanggaran hak asasi manusia.

Menyebarkan simbol "Garuda Biru" bisa menjadi salah satu cara masyarakat untuk menyampaikan rasa kepedulian atau protes terhadap kondisi negara. Namun, apakah pejabat akan mendengarkan rakyat atau merespon gerakan ini tergantung pada banyak faktor, seperti skala gerakan, dukungan publik, liputan media, dan bagaimana simbol tersebut dipersepsikan oleh para pemimpin.

Jika gerakan ini mendapat dukungan luas dan mampu menarik perhatian media serta opini publik, pejabat mungkin akan merasa perlu untuk merespon. Namun, simbol saja seringkali tidak cukup; gerakan tersebut juga memerlukan strategi yang lebih luas, seperti dialog, lobi, atau kampanye yang terkoordinasi untuk benar-benar mempengaruhi kebijakan atau tindakan pemerintah.

Respon dari pejabat juga bergantung pada bagaimana mereka memandang gerakan tersebut---apakah mereka melihatnya sebagai suara rakyat yang sah atau sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan cara tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun